Tolak Maju Pilkada 2024, Dede Yusuf: Bukan Opsi Menguntungkan bagi Saya
Jakarta, IDN Times - Partai Demokrat mengusulkan nama Dede Yusuf Macan Effendi untuk maju pada pemilihan kepada daerah (Pilkada) Serentak 2024 November mendatang.
Menanggapi hal itu, Politikus Partai Demokrat Dede Yusuf tak menampik dirinya saat ini mendapat dua tugas untuk maju pada Pilgub Jawa Barat dan Pilgub Jakarta 2024. Namun ia belum mengambil keputusan apakah akan maju pada Pilkada 2024 November nanti.
Terlebih, dia mengatakan ada aturan yang menyebutkan bahwa calon legislatif (caleg) terpilih harus mundur bila mau maju pada Pilkada 2024.
"Memang nama saya dimajukan untuk beberapa pilkada, DKI dan Jawa Barat. Tetapi kemarin hasil Komisi II dengan KPU mengatakan bahwa caleg terpilih harus mundur," kata Dede Yusuf di kompleks parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (16/5/2024).
Dia mengatakan, kalau nanti dirinya memutuskan maju pada Pilkada 2024 berarti harus mengorbankan jabatannya sebagai anggota DPR RI, baik untuk periode yang sekarang ataupun periode berikutnya.
"Berarti kalau saya maju, mundur dua kali nih. Pendaftaran saya harus mundur dari yang sekarang, dan nanti saya harus mundur dari yang nanti, hilang semua dong," ujar dia.
1. Maju Pilkada 2024 bukan opsi menguntungkan
Partai Demokrat kata dia pasti akan mengusulkan kader terbaik untuk diusung pada Pilkada 2024 November mendatang.
Namun, dengan kondisi seperti ini, Dede menegaskan keputusan maju pada Pilkada 2024 bukan pilihan yang menguntungkan secara politik. Pasalnya, dia harus mengorbankan jabatannya sebagai Anggota DPR RI.
"Ya dengan kondisi begini tidak, bukan sebuah opsi yang baik bagi saya atau menguntungkan bagi saya," ujar dia.
"Saya juga harus berhitung dong pada diri saya sendiri mundur semuanya, kalau mundur semuanya masuk ke area yang kita belum tentu juga," kata dia.
2. Demokrat siapkan Dede Yusuf maju Pilkada 2024
Jujur Bicara Partai Demokrat, Herzaky Mahendra Putra menyatakan, pihaknya sudah mulai menakar kemampuan Dede Yusuf untuk maju pada Pilkada Jakarta 2024.
"Kita kan mau memunculkan ke publik, bagaimana Kang Dede ini punya potensi, setiap kader-kader yang kita munculkan ke publik itu pasti punya potensi," kata Herzaky.
Herzaky menilai, Dede Yusuf memiliki keterkenalan yang tinggi di kalangan masyarakat. Terlebih, sebagai Mantan Wakil Gubernur Jawa Barat, Dede Yusuf kita dinilai memiliki pengalaman dan rekam jejak yang baik.
Kendati demikian, Demokrat kata dia masih akan melihat berbagai pertimbangan lain, salah satunya dengan melihat hasil jajak pendapat untuk Dede Yusuf.
"Kita lihat juga nanti, cermati dalam beberapa waktu ke depan, bagaimana dengan hasil surveinya, lalu bagaimana dinamika, ini kan kita lihat nih siapa yang akan maju," ucapnya.
3. Demokrat akan berkoalisi dengan parpol yang tergabung dalam Koalisi Indonesia Maju
Adapun ihwal koalisi, Demokrat kata dia akan memprioritaskan untuk kembali berkoalisi dengan partai politik yang sudah bergabung di dalam Koalisi Indonesia Maju (KIM) di tingkat nasional.
Namun, Demokrat tetap membuka diri untuk berkoalisi dengan semua partai politik karena bagaimanapun dinamika politik di daerah berbeda dengan nasional.
"Tentunya Koalisi Indonesia Maju menjadi sangat penting, menjadi prioritas. Tetapi kami kan terbuka, karena bagaimanapun dinamika di lokal, dengan dinamika di nasional sering kali berbeda, ada karakteristik yang berbeda-beda di setiap daerah," kata dia.
Dia mengatakan, partainya menginginkan pemimpin yang terbaik yang dekat dengan rakyat Jakarta. Karena pembangunan lima tahun ke depan yang akan diambil bisa menjadi etalase untuk pemilu di tingkat nasional.
"Hanya kita ingin pemimpin terbaik yang dekat dengan rakyat yang benar-benar berjuang dengan rakyat karena pembangunan lima tahun ke depan ini akan menjadi etalase juga," kata dia.
