UMP 2025 Naik 6,5 Persen, Presiden KSPI: Terima Kasih Prabowo!

- Presiden Prabowo menaikkan Upah Minimum Provinsi (UMP) sebesar 6,5 persen, lebih tinggi dari usulan Menaker 6 persen.
- Kenaikan UMP dianggap rasional karena Indonesia mengalami deflasi selama lima bulan berturut-turut, namun bisa mencapai 7,7-8 persen tanpa deflasi.
- Kebijakan tersebut dianggap berhasil menjaga keseimbangan antara kebutuhan buruh dengan keinginan pelaku usaha.
Jakarta, IDN Times - Presiden Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI), Said Iqbal mengklaim buruh bisa menerima keputusan Presiden Prabowo Subianto yang menaikkan Upah Minimum Provinsi (UMP) 6,5 persen. Padahal, dulu yang diminta kenaikan UMP berkisar 8 persen hingga 10 persen. Tetapi, menurutnya keputusan untuk menaikkan UMP 6,5 persen dianggap rasional dan masuk akal.
"Tentu tanggapan KSPI dan serikat buruh yang lain menyampaikan pertama, target kenaikan (UMP) yang kami harapkan 8-10 persen. Presiden Prabowo sudah memutuskan kenaikan UMP 6,5 persen, itu sudah lebih tinggi dari usulan Menaker 6 persen dengan indeks tertentu kira-kira 0,9 persen," ujar Said ketika memberikan keterangan pers secara virtual pada Jumat (29/11/2024).
Keputusan itu, kata Said, diterima lantaran Indonesia mengalami deflasi selama lima bulan berturut-turut. Ia mengatakan bila deflasi tidak dihitung, maka kenaikan upah bisa minimum 8 persen.
Atau minimal 7,7 persen. Namun setelah dikalkulasi dengan adanya deflasi maka dianggap turut mempengaruhi nilai inflasi.
1. Said Iqbal ucapkan terima kasih kepada Prabowo

Lebih lanjut, Said mengatakan sebelum kebijakan kenaikan UMP diumumkan oleh Prabowo, ia sempat menemui Ketua Umum Partai Gerindra itu di Istana. Pertemuan dihelat mulai pukul 13.45 hingga 16.15 WIB.
Said turut didampingi Wakil Ketua DPR, Sufmi Dasco Ahmad, Menteri Hukum, Supratman Andi Agtas, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto dan Menteri Ketenagakerjaan, Yassierli. Ia mengatakan di dalam pertemuan dengan Prabowo, mantan jenderal TNI itu menitipkan sejumlah pesan.
"Pertama, persatuan bangsa harus terus dijaga dan jangan sampai terpecah belah. Lalu, pemberantasan korupsi harus ditegakan karena korupsi mengganggu pertumbuhan ekonomi yang ingin dicapai," tutur dia.
Ia turut menyinggung kesejahteraan buruh tetap menjadi prioritas utama. Apalagi program makan bergizi gratis bakal ikut dinikmati oleh anak-anak buruh.
Said juga menyebut kebijakan Prabowo yang menaikan UMP 6,5 persen dianggap telah berhasil menjaga keseimbangan antara kebutuhan buruh dengan keinginan pelaku usaha.
"Kami berterima kasih kepada Bapak Presiden Prabowo Subianto yang mempunyai kebijakan mencari keseimbangan, equilibrium antara kepentingan dunia usaha dan menyejahterakan buruh," katanya.
2. Permenaker yang mengatur kenaikan UMP 6,5 persen terbit pekan depan

Sementara, Peraturan Menteri Ketenagakerjaan (Permenaker) terkait kenaikan upah minimum provinsi (UMP) 2025 sebesar 6,5 persen, paling lambat akan terbit pada Rabu, 4 Desember 2024.
"Kami akan push ini. Hopefully saya gak bisa janjikan, mungkin sebelum Rabu sudah keluar," ujar Menteri Ketenagakerjaan, Yassierli, di Kompleks Istana Kepresidenan Jakarta, Jumat (29/11/2024).
Yassierli menjelaskan, kenaikan UMP 2025 sebesar 6,5 persen sebagai bukti Presiden Prabowo mengakomodir keinginan semua pihak.
"Artinya beliau (Presiden) mendengar masukan dari banyak hal, kemudian beliau ambil kebijakan seperti itu," kata dia.
3. Upah minimum sektoral akan ditentukan oleh Dewan Pengupahan

Sementara, upah minimum nasional ditetapkan naik sebesar 6,5 persen pada tahun 2025. "Untuk upah minimum sektoral akan ditetapkan oleh Dewan Pengupahan Provinsi, Kota dan Kabupaten," kata Prabowo pada hari ini.
Ia menambahkan kenaikan upah minimum nasional sebesar 6,5 persen diputuskan setelah berdiskusi dengan para buruh.