Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Uskup Suharyo soal Paus Cium Tangan Imam Besar Istiqlal

(IDN Times/Via Marchellinda Gunanto)
Intinya sih...
  • Paus Fransiskus membawa nilai-nilai kehidupan seperti kesederhanaan dan keterbukaan saat kunjungan apostolik ke Indonesia.
  • Kardinal Suharyo menyoroti gestur Paus yang mencium tangan Imam Besar Masjid Istiqlal, Nasaruddin Umar sebagai contoh dan inspirasi bagi banyak orang.
  •  

Jakarta, IDN Times - Uskup Agung Jakarta, Kardinal Ignatius Suharyo, mengatakan, kunjungan apostolik Paus Fransiskus ke Indonesia membawa banyak nilai-nilai kehidupan. Mulai dari sikap kesederhanaan hingga keterbukaan.

Ia juga menyoroti Paus Fransiskus yang mencium tangan Imam Besar Masjid Istiqlal, Nasaruddin Umar saat pertemuan pada Kamis (5/9/2024).

1. Kesederhanaan Paus

Sumber Foto: Via Marchellinda Gunanto

Dalam konferensi pers di Gereja Katedral Jakarta, Sabtu (7/9/2024), Kardinal Suharyo menyoroti kesederhanaan dan keterbukaan Paus dalam berdialog.

Menurutnya, sikap Paus yang begitu sederhana dapat menjadi contoh dan inspirasi bagi banyak orang.

"Kita berharap bahwa kehadiran Paus selama 3-4 hari itu sungguh-sungguh dapat menjadi tawaran nilai kehidupan. Kesederhanaan beliau, keterbukaan beliau untuk berdialog," kata Kardinal Suharyo.

2. Gestur persahabatan yang luar biasa

Paus Fransiskus dan Imam Besar Masjid Istiqlal Nasaruddin Umar (IDN Times/Dini Suciatiningrum)

Ada peristiwa unik saat Paus Fransiskus, Pemimpin Gereja Katolik Dunia sekaligus Kepala Negara Vatikan itu berpamitan dengan Nasaruddin Umar selaku Imam Besar Istiqlal. Hal itu terjadi ketika Paus akan meninggalkan Masjid Istiqlal, Kamis.

Pada momen tersebut, terlihat Paus dan Nasaruddin Umar saling berjabatan tangan, kemudian Nasaruddin Umar mencium kepala Paus Fransiskus. Tidak lama, Paus Fransiskus membalas Nasaruddin Umar dengan mencium tangannya dua kali dan menempelkan tangan Nasaruddin ke pipinya.

Kardinal Suharyo mengaku tidak pernah melihat gestur Paus yang bersahabat sedalam itu dengan siapa pun.

"Saya kira, saya belum pernah melihat apa ya, gestur yang bersahabat sedalam itu, sebelum saya melihat Bapa Suci kepalanya dicium oleh Imam Besar Nasaruddin Umar, lalu Bapak Suci mencium tangan Imam Besar Istiqlal," ucap Kardinal Suharyo.

"Rasa-rasanya belum pernah saya melihat Paus membuat seperti itu dengan siapa pun, bahkan dengan Imam Besar dari Masjid Al-Azhar, tidak seperti itu, tidak sejauh itu," sambungnya.

3. Simbol perdamaian dan persaudaraan sejati

Paus Fransiskus bersama Imam Besar Masjid Istiqlal Jakarta, Dr. Nasaruddin Umar (instagram.com/@vaticannews)

Kardinal Suharyo menyebut, gestur mencium tangan merupakan simbol dari sikap keterbukaan dan kesederhanaan yang dimiliki Paus Fransiskus saat bertemu dengan Nasaruddin Umar.

Hal ini, kata dia, mencerminkan perdamaian dan persaudaraan sejati antarumat beragama.

"Ini bagi saya adalah simbol yang sangat jelas menjadi pewarta-pewarta perdamaian. Harapannya menjadi pewarta-pewarta persaudaraan yang sejati," ucap dia.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Deti Mega Purnamasari
EditorDeti Mega Purnamasari
Follow Us