Viral ASN Digital Sena, DPD Buka Suara

- DPD sebut ASN Digital merupakan proyek CPNS untuk ikut latihan dasar
- ASN Digital merupakan bagian dari proyek latihan dasar (latsar) Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) di DPD.
- Proyek latsar tersebut bukan mewakili institusi DPD.
Jakarta, IDN Times - Dewan Perwakilan Daerah (DPD) kini tengah menjadi sorotan publik, setelah memperkenalkan ASN Digital bernama Sena melalui unggahan di akun media sosialnya.
Unggahan tersebut kini sudah dihapus dari berbagai media sosial DPD, setelah menuai gelombang kritik dari masyarakat. Kendati, unggahan tersebut masih menyisakan jejak digital.
"Halo sobat senator. Kenalin aku adalah ASN digital atau Vtuber ASN dari Sekjen Dewan Perwakilan Daerah Republik Indonesia," begitu kutipan dari animasi tersebut, yang masih beredar di media sosial, dikutip Kamis (30/10/2025).
1. Proyek CPNS untuk ikut latihan dasar

Kepala Biro Protokol, Humas dan Media Setjen DPD RI, Mahyu Darma, mengatakan ASN Digital merupakan bagian dari proyek latihan dasar (latsar) Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) di DPD. Ia menegaskan proyek latsar tersebut bukan mewakili institusi DPD.
Wahyu menjelaskan semua CPNS harus mengikuti latihan dasar, salah satu syaratnya adalah harus membuat sebuah karya.
“Jadi, bukan, bukan konten tersebut, bukan konten institusi atau kelembagaan kita,” ujar dia.
2. Seharunya diunggah di akun pribadi CPNS

Mahyu mengakui, DPD lalai mengawasi peredaran konten di media sosialnya. Proyek latihan dasar CPNS itu seharusnya tidak menjadi konsumsi publik, dengan diunggah di media sosial resmi milik DPD. Dia mengatakan CPNS tersebut, seharusnya mengunggah konten ASN Digital itu di akun pribadinya.
“Karenanya memang tadi kita sudah sampaikan juga sama sama ininya, mungkin sebaiknya harus di-approval dulu oleh bapak sama Kasubag (kepala sub bagian) dan Kabagnya. Dan sebaiknya kalau untuk kegiatan pribadi dia, harusnya naiknya di IG-nya pribadi, gitu loh,” kata dia.
3. DPD buka peluang pakai konten digital

Kendati, Mahyu menyebut, pihaknya tidak akan mematikan kreativitas CPNS tersebut. DPD tidak menutup peluang bakal menggunakan konten serupa pada masa yang akan datang.
“Tapi kita butuh, karena apa? DPD RI ini juga lagi terus-menerus melakukan edukasi politik. Edukasi politik itu kan dari mulai mereka ikut pendidikan sampai dia selesai pendidikan,” tutup dia.


















