Cegah Penyebaran COVID-19, Plaza Indonesia Ditutup Hingga 3 April 2020

Jakarta, IDN Times - Mewabahnya virus corona atau COVID-19 di Indonesia, membuat Plaza Indonesia memilih tutup sementara. Keputusan itu untuk mencegah penyebaran virus corona di pusat perbelanjaan itu.
General Manager Tenant Comm Relations, Customer Service & SQA, Plaza Indonesia Stella Kohdong mengatakan seluruh karyawan Plaza Indonesia, termasuk staf penyewa toko, juga diimbau tinggal di rumah.
"Plaza Indonesia akan tutup sementara waktu terhitung dari 25 Maret hingga 3 April 2020," kata Stella dalam keterangan tertulis yang diterima IDN Times di Jakarta, Senin (23/3).
1. Sejumlah toko tetap beroperasi hingga pukul 17.00 WIB

Kendati, kata Stella, toko yang berada di level basement akan tetap beroperasi dari pukul 11.00-17.00 WIB. Di antaranya:
1. TheFoodHall Supermarket
2. Pharmacy: Guardian, GNC, Century & Natural Farm
3. Maybank
4.Money Changer: BBC & Dua Sisi
5. Semua ATM di Level Basement.

2. Plaza Indonesia akan kembali beroperasi pada 4 April 2020

Plaza Indonesia, kata Stella, akan kembali beroperasi pada 4 April mendatang. Namun, perihal ini akan diumumkan kembali.
"Waktu operasional akan diinformasikan kembali," ucap dia.
3. Pasien COVID-19 di Indonesia menjadi 579

Juru Bicara Penanganan Virus Corona COVID-19 Achmad Yurianto mengumumkan, jumlah pasien positif virus corona di Indonesia per Senin (23/3), naik menjadi 579. Angka ini naik dari data sebelumnya yaitu 514 kasus. Dengan demikian, dalam sehari ada 65 kasus baru positif virus corona di Indonesia.
"Penambahan sebanyak 65 orang. Total kasus 579," kata Yuri dalam siaran langsung di TVRI, Senin.
Kasus virus corona tersebar di 22 provinsi. DKI Jakarta menjadi provinsi dengan penyumbang kasus terbanyak, yaitu 353 kasus. Lalu peringkat kedua diduduki Jawa Barat 59 kasus, dan Banten 56 kasus.
Berikut data lengkap penyebaran virus corona di 22 provinsi di Indonesia:
1. Bali 6 kasus
2. Banten 56 kasus
3. Yogyakarta 5 kasus
4. DKI Jakarta 353 kasus
5. Jawa Barat 59 kasus
6. Jawa Tengah 15 kasus
7. Jawa Timur 41 kasus
8. Kalimantan Barat 2 kasus
9. Kalimantan Timur 11 kasus
10. Kalimantan Tengah 2 kasus
11. Kepulauan Riau 5 kasus
12. Sulawesi Utara 1 kasus
13. Sumatera Utara 2 kasus
14. Sulawesi Tenggara 3 kasus
15. Sulawesi Selatan 2 kasus
16. Lampung 1 kasus
17. Riau 1 kasus
18. Jambi 1 kasus
19. Maluku Utara 1 kasus
20. Maluku 1 kasus
21. Papua 2 kasus
22. Kalimantan Selatan 1 kasus.
Sementara, delapan kasus lainnya masih dalam proses verifikasi.