Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Wamen Stella Dorong Komitmen Hilirisasi Riset dan Inklusi Perempuan

Wakil Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Wamendiktisaintek), Prof Stella Christie dalam agenda Workshop for Women in Science Grassroots in Indonesia 2025 yang diselenggarakan Organization for Woman in Science for the Developing World (OWSD) Indonesia (Dok. Humas Kemendiktisaintek)
Wakil Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Wamendiktisaintek), Prof Stella Christie dalam agenda Workshop for Women in Science Grassroots in Indonesia 2025 yang diselenggarakan Organization for Woman in Science for the Developing World (OWSD) Indonesia (Dok. Humas Kemendiktisaintek)
Intinya sih...
  • Wakil Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi mendorong inklusi perempuan dalam ekosistem riset nasional
  • Pentingnya dukungan nyata dalam pengembangan karier dan akses riset bagi perempuan di dunia sains
  • Kemdiktisaintek fokus pada hilirisasi riset efektif dan pemberdayaan perempuan yang minim representasi

Jakarta, IDN Times - Wakil Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Wamendiktisaintek), Stella Christie mendorong pentingnya ekosistem riset nasional yang inklusif, berdampak nyata, dan terhubung dengan pengambilan kebijakan publik. Hal tersebut artinya juga melibatkan perempuan dalam ekosistem riset Nasional.

Dalam konteks pemberdayaan perempuan, dia menekankan pentingnya dukungan nyata dalam pengembangan karier dan akses riset.

“Perempuan sering menghadapi tantangan yang berbeda dalam dunia sains. Kami mendorong kebijakan yang memberi ruang lebih besar bagi perempuan untuk mendapatkan kesempatan riset, pengembangan diri, dan terlibat dalam pengambilan keputusan, agar suara perempuan dalam sains semakin kuat dan berpengaruh,” kata Stella, dikutip Rabu (28/5/2025).

1. Pemberdayaan perempuan di dunia sains masih minim representasi

Wakil Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Wamendiktisaintek) Republik Indonesia, Stella Christie, saat mengunjungi SMA Negeri 10 Fajar Harapan, Kota Banda Aceh. (IDN Times/Muhammad Saifullah)

Dia menyampaikan langkah Kemdiktisaintek dengan fokus pada hilirisasi riset yang efektif dan pemberdayaan perempuan dalam dunia sains yang selama disebut masih minim representasi.

Dia menjelaskan riset bukan sekadar aktivitas akademis, tetapi harus menghasilkan dampak nyata bagi masyarakat.

“Riset harus melewati proses hilirisasi agar tidak berhenti sebagai temuan di laboratorium saja. Kami dorong agar riset yang dilakukan peneliti, dapat langsung diintegrasikan ke dalam kebijakan dan industri. Ini akan menciptakan ekosistem yang berkelanjutan dan berdampak luas,” kata Stella.

2. Portal untuk petakan seluruh peneliti dan pakar di Indonesia

Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Kemdiktisaintek) bersama Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP) bekerja sama untuk perkuat ekosistem riset dan pendidikan tinggi (dok. Kemendiktisaintek)

Dia menjelaskan, Kemdiktisaintek tengah mengembangkan sistem digital seperti portal untuk memetakan seluruh peneliti dan pakar di Indonesia.

“Dengan portal nasional ini, kami ingin mempercepat kolaborasi antara ilmuwan, pemerintah, dan pelaku industri. Kolaborasi ini kunci agar riset kita bisa menjawab kebutuhan pembangunan nasional secara cepat dan tepat sasaran,” ungkap Stella.

3. Buka akses mereka ke panggung global

Mendiktisaintek Brian Yuliarto dan Kepala Perpusnas, Aminudin Aziz (Dok. Humas Kemendiktisaintek)

Hal-hal ini dibahas Stella dalam Workshop for Women in Science Grassroots in Indonesia 2025 yang diselenggarakan Organization for Woman in Science for the Developing World (OWSD) Indonesia, serta kunjungan ke Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) untuk meninjau langsung riset unggulan kampus, Selasa (27/5/2025).

Sementara, Mendiktisaintek Brian Yuliarto dalam sambutan daring menyampaikan OWSD punya peran perkuat kapasitas perempuan peneliti dan membuka akses mereka ke panggung global.

“Kemdiktisaintek berkomitmen mendorong riset yang inklusif dan kesetaraan gender melalui program-program riset berdampak dan hibah penelitian. Forum ini penting untuk melahirkan gagasan konkret memperluas pengaruh perempuan dalam merancang kebijakan publik,” kata Brian.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Lia Hutasoit
Dwifantya Aquina
Lia Hutasoit
EditorLia Hutasoit
Follow Us