Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Tanggapi Puisi Neno Warisman, Jusuf Kalla: Itu Kampanye yang Keliru

IDN Times/Vanny El Rahman

Surabaya, IDN Times - Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) akhirnya menanggapi puisi Neno Warisman yang dibacakan di acara Munajat 212 di Jakarta, Kamis (21/2). Menurut Jusuf Kalla, puisi Neno Warisman jelas bermuatan politik.

1. Jusuf Kalla sebut puisi sebagai kampanye yang keliru

IDN Times/Vanny El Rahman

Jusuf Kalla menilai apa yang disampaikan Neno melalui puisinya kurang etis. "Saya kira itu kampanye yang keliru, ya," kata Jusuf Kalla usai menghadiri Forum Gawagis di Hotel Wyndham, Surabaya, Sabtu (23/2).

2. Abdul Karding sebut puisi Neno membentuk stigma negatif

IDN Times/Fitang Budhi

Di tempat lain, Politikus Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Abdul Kadir Karding, menilai puisi Neno berpotensi memecah belah umat. Pasalnya, Neno seolah mengklaim hanya kelompoknya saja yang benar cara beragamanya.

"Pilihan diksi dalam ucapannya tampak sekali dibuat untuk menggiring opini publik. Seolah-olah hanya merekalah kelompok yang menyembah Allah. Sedangkan kelompok lain yang berseberangan bukan penyembah Allah," tulis dia.

3. Fahri sebut puisi Neno mengetuk langit

IDN Times/Amelinda Zaneta

Tidak ketinggalan, politikus yang kini mendukung pasangan Prabowo-Sandi, Fahri Hamzah, menyebut puisi Neno sebagai munajat yang mengetuk pintu langit. "Benar2 mengetuk pintu langit...," tulis Fahri melalui akun twitternya.

4. Berikut penggalan puisinya

Neno Warisman (IDN Times/Axel Jo Harianja

Neno Warisman membacakan puisi dengan air mata dan seruan suara takbir. Di dalam puisinya, ia banyak mengungkapkan harapan-harapan dan doa-doa.

“Munajat penuh harap kau turunkan pertolongan yang dijanjikan bagi yang terdera, bagi pemimpin terfitnah, ulama yang dipenjara,” ujar Neno.

Berikut penggalan puisi Neno: 

Jangan, jangan Engkau tinggalkan kami
dan menangkan kami
Karena jika Engkau tidak menangkan
Kami khawatir ya Allah
Kami khawatir ya Allah
Tak ada lagi yang menyembah-Mu

Baca Neno di panggung Munajat 212 di hadapan ribuan masa.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Dwi Agustiar
EditorDwi Agustiar
Follow Us