Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Wisma Atlet Hanya Terima Pasien Pelaku Perjalanan Luar Negeri-Umrah

Rumah Sakit Darurat COVID-19 (RSDC) Wisma Atlet, Kemayoran, Jakarta Pusat (IDN Times/Athif Aiman)
Rumah Sakit Darurat COVID-19 (RSDC) Wisma Atlet, Kemayoran, Jakarta Pusat (IDN Times/Athif Aiman)

Jakarta, IDN Times - Rumah Sakit Darurat COVID-19 (RSDC) Wisma Atlet saat ini hanya diperuntukkan bagi Pelaku Perjalanan Luar Negeri (PPLN) dan umrah. Selain itu, RSDC Wisma Atlet hanya menerima isolasi pasien dengan kategori sedang dan ringan atau sedang dan ringan tapi bergejalan.

"Untuk sementara, RSDC ini hanya menerima para pasien yang berasal dari PPLN dan dari umrah," ujar Ketua Satgas Penanganan Covid-19, Suharyanto, dalam konferensi pers daring Evaluasi dan Perbaikan Karantina Pelaku Perjalanan Luar Negeri pada Kamis (3/2/2022).

1. Pasien transmisi lokal dipindah ke isolasi terpusat

Ilustrasi ruang isolasi. (ANTARA FOTO/Fauzan)
Ilustrasi ruang isolasi. (ANTARA FOTO/Fauzan)

Suharyanto mengatakan, bagi pasien-pasien dengan transmisi lokal, Satgas Penanganan COVID-19 bekerja sama dengan tempat isolasi terpusat.

"Sementara untuk pasien-pasien transmisi lokal ini kami bekerja sama khusus untuk DKI di isolasi-isolasi terpusat," ujar Suharyanto.

Sementara, bagi pasien transmisi lokal di wilayah Jawa dan Bali koordinasi dilakukan dengan kepala daerah masing-masing.

2. Titik berat isolasi masih di Wisma Atlet

Tenaga medis yang mengenakan baju hazmat bersiap untuk melapor kepada petugas saat mengantar pasien di Rumah Sakit Darurat COVID-19 Wisma Atlet Kemayoran, Jakarta, Senin (14/6/2021) (ANTARA FOTO/M Risyal Hidayat)
Tenaga medis yang mengenakan baju hazmat bersiap untuk melapor kepada petugas saat mengantar pasien di Rumah Sakit Darurat COVID-19 Wisma Atlet Kemayoran, Jakarta, Senin (14/6/2021) (ANTARA FOTO/M Risyal Hidayat)

Suharyanto menegaskan, saat ini titik berat isolasi dilaksanakan Satgas di Wisma Atlet. Meski tidak semua pasien saat ini bisa diterima untuk menjalani perawatan di RSDC Wisma Atlet.

"Saat ini kami gunakan khusus RSDC Wisma Atlet itu untuk isolasi, jadi untuk merawat pasien-pasien positif yang kategori sedang dan ringan atau sedang, ringan, tapi bergejala. Sementara yang OTG dan tidak bergejala ini kami pindahkan ke Isolasi Terpusat," ujar Suharyanto

3. Wilayah Jawa dan Bali jadi sorotan

Kadis Kesehatan Propinsi Bali dr. I Ketut Suarjaya, RCEO XI Bank Mandiri Bali & Nusra Hendra Wahyudi, Kepala OJK Regional Bali & Nusra Giri Triboto, Kepala Perwakilan Bank Indonesia Bali Trisno Nugroho, PJ Sekda Kota Denpasar I Made Toya bersama Direktur AXA Mandiri Rudi Nugraha mendampingi warga yang menerima vaksin di sentra vaksinasi AXA Mandiri di Denpasar, Bali, Jumat (25/6/2021).
Kadis Kesehatan Propinsi Bali dr. I Ketut Suarjaya, RCEO XI Bank Mandiri Bali & Nusra Hendra Wahyudi, Kepala OJK Regional Bali & Nusra Giri Triboto, Kepala Perwakilan Bank Indonesia Bali Trisno Nugroho, PJ Sekda Kota Denpasar I Made Toya bersama Direktur AXA Mandiri Rudi Nugraha mendampingi warga yang menerima vaksin di sentra vaksinasi AXA Mandiri di Denpasar, Bali, Jumat (25/6/2021).

Wilayah Jawa dan Bali memang menjadi perhatian khusus Satgas COVID-19. Wilayah Jawa dan Bali disebut menyumbang kasus harian COVID-19 paling banyak secara nasional.

"Karena Jawa-Bali itu sekarang menyumbang kasus positif nasional hampir 87 persen, ini yang membuat kami prioritas dan mereka sudah menyiapkan isoter-isoter. Data kami seluruh Indonesia adalah sekitar 75 ribu lebih," ujar Suharyanto.

Satgas COVID-19 melaporkan wilayah DKI Jakarta mencatat penambahan 10.117 kasus COVID-19 per hari ini (3/2/2022). Selanjutnya disusul dengan Jawa Barat (7.308 kasus), Banten (4.312 kasus), Bali (1.501 kasus), Jawa Timur (1.394 kasus), Jawa Tengah (610 kasus), dan DI Yogyakarta (219 kasus).

Artinya, 7 wilayah dengan kasus COVID-19 tertinggi hari ini berada di wilayah Jawa dan Bali.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Margith Juita Damanik
EditorMargith Juita Damanik
Follow Us