NasDem dan PKS Makin Mesra, Bakal Usung Anies Jadi Capres?
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Pengamat politik Ujang Komarudin menilai peluang koalisi antara Partai NasDem dan PKS masih terbuka lebar. Apabila nantinya NasDem dan PKS berkoalisi, maka sosok yang paling berpotensi diusung jadi calon presiden pada Pemilu 2024 ialah Gurbenur DKI Jakarta Anies Baswedan.
"Kelihatannya kalau NasDem dan PKS bertemu, mungkin saja akan mengusung Anies," kata Ujang saat dihubungi, Kamis (14/7/2022).
1. Dari tiga opsi nama capres NasDem, Anies paling cocok diusung PKS
NasDem saat ini sudah punya tiga bakal calon presiden, yakni Anies Baswedan, Ganjar Pranowo, dan Andika Perkasa. Paling memungkinan yang disetujui oleh PKS ialah sosok Anies lantaran hubungan politiknya yang akrab.
"Karena yang cocok itu memang NasDem ke Anies. PKS juga ke Anies bukan ke Ganjar, bukan pula ke Jenderal Andika yang cocok kalau kita lihat dari kedekatan NasDem dan kedekatan PKS dengan Anies," ujar Ujang.
Baca Juga: Dugaan Korupsi BUMD PD Sarana Jaya Era Anies, Kerugian Ratusan Miliar
2. Koalisi NasDem dan PKS masih belum penuhi presidential theshold (PT)
Editor’s picks
Kendati demikian Ujang menilai pendekatan NasDem dan PKS masih bersifat dinamis. Sehingga ke depannya masih bisa berubah sesuai dengan kondisi politik jelang Pemilu 2024 mendatang.
Di samping itu permasalahan koalisi NasDem dengan PKS ialah presidential threshold yang belum terpenuhi. Sehingga keduanya membutuhkan parpol lain untuk berkoalisi.
Menurut Ujang, partai yang berpotensi merapat ke koalisi NasDem dan PKS apabila nantinya terbentuk ialah Partai Demokrat.
"Tapi pendekatan antara NasDem dengan PKS tentu masih dinamis, masih panjang perjalanan dan tentu harus mendapatkan dukungan dari partai lain yang mungkin memungkinkan sebenarnya adalah Demokrat," ucap dia.
3. Dukungan ke Anies bergantung pada elektabilitas
Ujang menjelaskan, pengusungan Anies sebagai capres tentunya juga melalui berbagai pertimbangan politik, di antaranya yang jadi sorotan terkait elektabilitas hingga 2024 mendatang.
"Tergantung dari elektabilitas Anies ke depan. Tinggi, tetap, atau rendah pasca dia tak jabat lagi sebagai gubernur di tahun ini," kata dia.
Baca Juga: Fraksi PDIP Minta Anies Patuhi Putusan PTUN soal UMP DKI 2022