Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

1 Orang Tewas Akibat Wabah Ebola di Uganda

Ilustrasi penanganan pasien dalam ruang isolasi akibat virus menular. (Pixabay.com/bhossfeld)
Intinya sih...
  • Uganda konfirmasi wabah Ebola menewaskan seorang perawat di Rumah Sakit Mulago
  • Korban berusia 32 tahun, telah bepergian ke beberapa lokasi di Uganda sebelum meninggal
  • Pelacakan terhadap 44 orang yang kontak dengan korban dilakukan untuk mencegah penyebaran virus

Jakarta, IDN Times - Uganda mengonfirmasi wabah Ebola di negaranya telah menewaskan satu orang. Kementerian Keehatan mengatakan bahwa korban adalah seorang perawat yang meninggal pada Rabu (29/1/2025).

Diana Atwine, sekretaris Kementerian Kesehatan, mengatakan bahwa perawat itu adalah seorang lelaki berusia 32 tahun. Dia bekerja di Rumah Sakit Mulago, fasilitas rujukan utama di Kampala.

Korban mengalami demam dan telah pergi ke beberapa lokasi di Uganda. Tes laboratoirum mengonfirmasi bahwa dirinya menderita Ebola.

1. Pelacakan yang terlibat kontak dengan korban

ilustrasi (Unsplash.com/CDC)

Kematian akibat Ebola di Uganda terakhir pada 2023. Namun penyakit itu terus diwaspadai. Kematian perawat tersebut adalah kematian pertama yang dikonfirmasi. Pihak berwenang mengatakan bahwa mereka bertanggung jawab penuh atas situasi tersebut.

"Pasien mengalami kegagalan multiorgan dan meninggal karena penyakit tersebut di Rumah Sakit Rujukan Nasional Mulago pada tanggal 29 Januari 2025. Sampel post-mortem mengonfirmasi Penyakit Virus Ebola Sudan (SUDV)," kata Kementerian Kesehatan, dikutip Al Jazeera.

Pelacakan telah dan sedang dilakukan terhadap siapa saja yang terlibat kontak dengan korban. Setidaknya 44 orang, termasuk 30 petugas kesehatan, telah diketahui. Pelacakan itu sebagai upaya membendung potensi penyebaran virus menular tersebut.

2. Program vaksinasi bagi yang melakukan kontak dengan pasien

Sebelum meninggal, korban telah melakukan bepergian ke beberapa fasilitas kesehatan, juga ke tabib tradisional. Dia juga pergi ke rumah sakit umum di Mbale, kota yang berbatasan dengan Kenya.

Dilansir BBC, pelacakan kontak yang telah dilakukan, mungkin sulit karena Kampala merupakan kota yang ramai dengan lebih dari empat juta penduduk. Kota ini juga pusat utama perjalanan ke Sudan Selatan, Kongo, Rwanda dan negara-negara tetangga lain.

Pihak berwenang mengatakan bahwa program vaksinasi bagi seluruh kontak almarhum akan segera dimulai.

3. Pada 2014-2016, Ebola menewaskan lebih dari 11 ribu orang

Wabah Ebola telah beberapa kali melanda Uganda. Pada 2000, wabah tersebut menewaskan ratusan orang. Antara 2014-2016, Ebola di Afrika Barat menewaskan lebih dari 11 ribu orang.Dilansir CBS, angka tersebut adalah jumlah kematian terbesar akibat penyakit ini.

Pertama kali ditemukan pada 1976, Ebola terjadi di Sudan Selatan dan Kongo, di sebuah desa dekat Sungai Ebola. Inilah kemudian yang membuat penyakit tersebut dinamai Ebola.

Ebola menyebar melalui kontak dengan cairan tubuh orang yang terinfeksi atau bahan yang terkontaminasi. Ini kemudian menjadi demam yang sangat mematikan. Gejala lainnya yakni muntah, diare, nyeri otot dan terkadang pendarahan internal serta eksternal.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Pri Saja
EditorPri Saja
Follow Us