Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

15 Orang India Tewas Akibat Cuaca Panas dalam 24 Jam 

Ilustrasi kekeringan. (unsplash.com/Gyan Shahane)

Jakarta, IDN Times – Sebanyak 15 orang tewas di negara bagian Bihar dan Odisha, India timur pada Kamis (30/5/2024). Kematian mereka disebabkan oleh gelombang panas yang semakin parah pada minggu ini.

Pemerintah mengatakan, kematian 10 orang dilaporkan di rumah sakit di wilayah Rourkela di Odisha pada Kamis. Sementara lima kematian dilaporkan di kota Aurangabad di Bihar karena sengatan matahari.

“Sekitar tujuh orang lagi meninggal dalam perjalanan ke rumah sakit kemarin (Rabu). Namun penyebab pasti kematian mereka akan diketahui setelah otopsi,” kata Kepala Distrik Aurangabad, Shrikant Shastree, dilansir Reuters.

Laporan media lokal sebelumnya mengungkap, tiga orang juga meninggal karena dugaan serangan panas di negara bagian Jharkhand, tetangga Bihar.

India saat ini sedang mengalami musim panas yang sangat terik. Di ibu kota New Delhi, suhu mencapai 52,9 derajat celcius. Pihak berwenang mengatakan, gelombang panas pekan ini akan berlangsung hingga Sabtu.

1. Suhu panas berlanjut dalam pekan ini

Ilustrasi warga terdampak akibat suhu panas meningkat. (unsplash.com/Gyan Shahane)

Departemen Meteorologi India (IMD) mengatakan, gelombang panas terjadi ketika suhu mencapai 4,5 hingga 6,4 Celcius lebih tinggi dari biasanya.

“Meskipun suhu di barat laut dan tengah India diperkirakan akan turun dalam beberapa hari mendatang, gelombang panas yang terjadi di India timur kemungkinan akan berlanjut selama dua hari,” kata IMD.

Dilansir Al Jazeera, para pengamat telah memperingatkan bahwa suhu ekstrim ini dengan cepat dapat menciptakan krisis kesehatan bagi masyarakat. Merespons kondisi tersbeut, pemerintah setempat melarang aktivitas luar ruangan antara pukul 11.00 hingga 15.00 saat suhu mencapai puncaknya.

2. Delhi juga sangat terdampak

Ilustrasi bendera India (Unsplash.com/Naveed Ahmed)

Di ibu kota India, New Delhi, suhu tinggi telah menyebabkan satwa seperti burung dan monyet liar pingsan atau jatuh sakit. Kebun binatang kota kini mengandalkan kolam dan alat penyiram untuk memberikan bantuan kepada 1.200 hewan penghuninya.

“Kami telah beralih ke pola makan pengelolaan musim panas, yang mencakup pola makan lebih banyak cairan serta buah-buahan dan sayuran musiman yang mengandung lebih banyak air,” kata Sanjeet Kumar, direktur kebun binatang.

Delhi mencatat kematian pertama akibat cuaca panas pada minggu ini. Kota ini juga tengah menghadapi kekurangan air yang parah.

3. Gelombang panas akibat perubahan iklim

Aksi unjuk rasa terkait perubahan iklim di Jerman pada 2019 lalu. (unsplash.com/Markus Spiske)

Miliaran orang di Asia, termasuk India dan Pakistan, sedang bergulat dengan kenaikan suhu bumi. Tren ini dilihat para ilmuwan diperburuk oleh perubahan iklim yang disebabkan oleh aktivitas manusia.

India merupakan penghasil emisi gas rumah kaca terbesar ketiga di dunia. Namun negara ini telah menetapkan target untuk menjadi negara net-zero emitter pada tahun 2070.

Meskipun panas melanda beberapa wilayah di negara itu, negara bagian Manipur dan Assam di bagian timur laut dilanda hujan lebat. Beberapa wilayah lainnya terendam banjir pada Jumat.

Hujan muson juga melanda pantai negara bagian Kerala paling selatan di negara itu pada hari Kamis, dua hari lebih awal dari perkiraan.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Vanny El Rahman
EditorVanny El Rahman
Follow Us