Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

2 Astronaut NASA Berhasil Pulang Setelah 9 Bulan di Luar Angkasa  

default-image.png
Default Image IDN

Jakarta, IDN Times - Empat astronaut berhasil mendarat dengan selamat di lepas pantai Tallahassee, Florida, Amerika Serikat (AS) pada Selasa (18/3/2025) pukul 5.57 waktu setempat.

Dua astronaut NASA, Suni Williams dan Butch Wilmore, seharusnya hanya menjalani misi sekitar 10 hari pada Juni 2024. Masalah teknis pada kapsul Boeing Starliner membuat mereka terpaksa tinggal 286 hari di Stasiun Luar Angkasa Internasional (ISS).

Pendaratan dilakukan menggunakan kapsul SpaceX Dragon Freedom bersama astronaut NASA lain, Nick Hague dan kosmonaut Roscosmos Aleksandr Gorbunov dari misi Crew-9. Kapsul meninggalkan ISS pada Selasa pukul 1.05 waktu setempat. Setelah 17 jam perjalanan, kapsul Dragon mendarat di lautan yang tenang.

"Saya ingin mengubah narasi yang berkembang. Kami tidak terdampar, tidak terjebak, dan tidak ditinggalkan. Kami menunjukkan sikap profesional dan berkomitmen sesuai tanggung jawab kami," kata Wilmore, dilansir CNN.

Misi kepulangan kedua astronaut tidak lepas dari isu politik di AS. CEO SpaceX Elon Musk mengklaim pernah menawarkan rencana pemulangan lebih awal namun ditolak Gedung Putih. Sementara, mantan pejabat senior NASA era Joe Biden membantah adanya tawaran tersebut.

1. Detail perjalanan pulang para astronaut

Kapsul Dragon Freedom memasuki fase pendaratan kritis pada pukul 5 waktu setempat. Kapsul melambat dari kecepatan 22 kali kecepatan suara saat memasuki atmosfer. Suhu luar kapsul meningkat hingga lebih dari 1.926 derajat Celsius akibat gesekan udara.

Kapsul Dragon menurunkan kecepatan dari 27 ribu kilometer per jam menjadi kurang dari 32 kilometer per jam menggunakan dua set parasut. Tim penyelamat SpaceX segera mengangkat kapsul dari permukaan air setelah pendaratan sukses.

Para astronaut keluar dari kapsul dalam kondisi prima meski harus dibawa menggunakan tandu. Pemeriksaan kesehatan dilakukan sebelum kru kembali ke Pusat Luar Angkasa Johnson di Houston.

 "Perjalanan luar biasa, baik saat naik maupun turun. Saya melihat senyum lebar di wajah semua kru," tutur Hague, dikutip The Guardian.

2. Misi 10 hari melar jadi berbulan-bulan

Williams dan Wilmore meluncur ke ISS menggunakan kapsul Boeing Starliner pada 5 Juni 2024. Misi ini seharusnya hanya berlangsung paling lama 10 hari sebagai uji coba perdana kapsul Starliner berawak. NASA menemukan masalah serius pada pendorong dan kebocoran helium di kapsul tersebut.

Masalah ini membuat NASA memutuskan mengirim Starliner kembali ke Bumi tanpa awak pada September 2024. Williams dan Wilmore kemudian bergabung dengan kru reguler ISS sebagai bagian dari Ekspedisi 71/72. NASA menjadwalkan ulang kepulangan mereka bersama misi Crew-9 SpaceX.

Perpanjangan misi membuat Williams dan Wilmore menempuh jarak sekitar 195 juta kilometer selama di luar angkasa. Janet Petro, administrator sementara NASA, mengapresiasi dedikasi para astronaut.

"Kru internasional dan tim di bumi merangkul tantangan misi yang unik ini. Bersama-sama kita mencapai hal besar bagi umat manusia," ujarnya, dilansir situs NASA.

3. Pencapaian para astronaut selama di ruang angkasa

Tim astronaut melakukan lebih dari 150 eksperimen ilmiah dan demonstrasi teknologi dengan total waktu penelitian melebihi 900 jam. Williams berhasil melakukan dua kali spacewalk masing-masing bersama Wilmore dan Hague. Mereka mengambil sampel dari permukaan luar ISS dan memperbaiki filter rusak pada teleskop sinar-X.

Williams menghabiskan total 62 jam 6 menit melakukan spacewalk, rekor terlama untuk astronaut wanita. Prestasi ini menempatkannya di posisi keempat dalam daftar astronaut dengan waktu spacewalk terlama. Williams juga menjadi astronaut AS terlama kedua di luar angkasa dengan total 608 hari dalam tiga misi berbeda. 

Mereka melakukan berbagai penelitian penting selama misi. Mereka menjalankan studi pertumbuhan tanaman di luar angkasa dan pengembangan teknologi sel induk untuk mengobati penyakit darah. Riset lain mencakup gangguan autoimun, kanker, dan pengujian sistem pencahayaan baru. NASA juga meluncurkan satelit kayu pertama dan meneliti ketahanan mikroorganisme di luar angkasa.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Leo Manik
EditorLeo Manik
Follow Us