Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

22 Orang Tewas akibat Serangan Terbaru Israel di Rafah

bendera Palestina (unsplash.com/Ömer Yıldız)

Jakarta, IDN Times - Otoritas kesehatan Palestina, pada Senin (29/4/2024), mengatakan bahwa 22 orang, termasuk enam perempuan dan lima anak-anak, tewas akibat serangan udara Israel di kota Rafah di Gaza selatan. 

Dilansir Associated Press, serangan tersebut menghantam tiga rumah warga. Seorang ayah berusia 33 tahun dan putranya yang baru berusia 5 hari turut menjadi korban dalam salah satu serangan tersebut.

Sementara itu di Kota Gaza, pesawat tempur Israel menyerang dua rumah, mengakibatkan sedikitnya empat orang tewas dan beberapa lainnya luka-luka.

1. Abbas sebut AS dapat cegah serangan Israel ke Rafah

Israel secara teratur melancarkan serangan udara di Rafah sejak perang dimulai enam bulan lalu. Tel Aviv bahkan mengancam akan mengirim pasukan darat ke Rafah dengan dalih untuk menumpas semua batalyon Hamas yang tersisa di sana.

Negara-negara Barat, termasuk sekutu terdekat Israel, Amerika Serikat (AS), telah mendesak Israel untuk tidak melakukan invasi tersebut karena khawatir akan terjadinya bencana kemanusiaan. Kota di perbatasan Mesir ini diketahui merupakan tempat berlindung bagi lebih dari satu juta warga Palestina selama beberapa bulan terakhir.

Pada Minggu (28/4/2024), Presiden Palestina Mahmoud Abbas mengatakan bahwa hanya AS yang dapat menghentikan serangan Israel di Rafah. Menurutnya, serangan tersebut dapat memaksa sebagian besar penduduk Palestina meninggalkan Jalur Gaza

“Kami menyerukan AS untuk meminta Israel tidak melakukan serangan Rafah. Amerika adalah satu-satunya negara yang mampu mencegah Israel melakukan kejahatan ini,” kata Abbas pada pertemuan khusus Forum Ekonomi Dunia di ibu kota Arab Saudi, Riyadh.

2. Hamas dan Israel lanjutkan diskusi mengenai gencatan senjata di Kairo

Sementara itu, pejabat Hamas dijadwalkan melakukan perjalanan ke ibu kota Mesir, Kairo, pada Senin untuk membahas kesepakatan gencatan senjata.

Seorang pejabat senior Hamas mengatakan bahwa pembicaraan tersebut akan berlangsung antara delegasi Hamas dan mediator Qatar dan Mesir untuk membahas pernyataan yang dibuat kelompok tersebut mengenai tanggapan Israel terhadap proposal mereka baru-baru ini.

“Hamas mempunyai beberapa pertanyaan mengenai tanggapan Israel terhadap usulannya, yang diterima gerakan tersebut dari mediator pada hari Jumat,” kata pejabat itu kepada Reuters.

Menteri Luar Negeri Prancis Stephane Sejourne mengatakan bahwa negosiasi mengenai gencatan senjata sedang mengalami kemajuan, namun dia menekankan perlunya berhati-hati.

“Segala sesuatunya bergerak maju tetapi Anda harus selalu berhati-hati dalam diskusi dan negosiasi ini. Situasi di Gaza sangat buruk dan kami membutuhkan gencatan senjata,” katanya.

3. Blinken kunjungi Timur Tengah untuk bahas situasi di Gaza

Menteri Luar Negeri AS, Anthony Blinken, pada Senin juga tiba di Arab Saudi untuk berdiskusi dengan mitra Arabnya mengenai rencana pasca perang di Gaza. 

Dalam pembukaan pertemuan Dewan Kerja Sama AS-Teluk di Riyadh, Blinken mendesak Israel untuk mengizinkan lebih banyak bantuan kemanusiaan masuk ke Jalur Gaza, sambil menyoroti beberapa kemajuan yang dilakukan oleh negara itu.

Blinken juga mengatakan kepada sekutu Teluk Arab bahwa konfrontasi Iran dengan Israel menunjukkan perlunya integrasi pertahanan yang lebih besar.

“Serangan ini menyoroti ancaman yang akut dan terus meningkat dari Iran, namun juga pentingnya kita bekerja sama dalam pertahanan terpadu,” katanya, dikutip Al Jazeera.

Blinken diperkirakan akan melakukan perjalanan ke Israel dan Mesir usai kunjungannya di Arab Saudi.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Vanny El Rahman
EditorVanny El Rahman
Follow Us