7 Orang Tewas akibat Dua Penembakan Massal di Amerika Serikat

Jakarta, IDN Times - Dua penembakan terjadi di Birmingham, negara bagian Alabama, Amerika Serikat (AS) yang menewaskan tujuh orang. Empat orang tewas dalam penembakan di klub malam pada Minggu (14/7/2024), dan tiga orang tewas akibat penembakan di luar rumah.
Polisi mengatakan, setidaknya satu tersangka diketahui melepaskan tembakan ke klub malam dalam insiden pertama. Terkait insiden kedua, polisi mengatakan bahwa para korban diyakini merupakan penembakan yang ditargetkan.
1. Acara ulang tahun di klub malam
Polisi menjelaskan, seorang pria bersenjata melepas tembakan ke klub malam, tempat pesta ulang tahun sedang diadakan. Juru bicara polisi, Truman Fitzgerald, mengatakan empat orang tewas.
Dilansir NBC News, rincian para korban adalah seorang pria ditemukan tewas tertembak di trotoar, dua perempuan ditemukan tewas di dalam klub malam, dan seorang pria dinyatakan tewas di rumah sakit.
"Setidaknya satu tersangka lewat dengan kendaraan dan melepaskan tembakan dari jalan ke klub malam," kata polisi.
Selain mereka yang tewas, 10 orang lainnya yang tertembak sedang dirawat di rumah sakit. Ada semacam pertengkaran di klub tersebut, dan detektif berusaha menentukan apakah itu ada hubungannya dengan penembakan.
2. Salah satu korban tewas merupakan anak-anak
Insiden kedua terjadi di blok 1700 Indian Summer Drive di Birmingham. Polisi menemukan sebuah mobil yang tampaknya telah ditembak di depan halaman rumah.
Dilansir The Guardian, Fitzgerald mengatakan bahwa di dalam mobil itu ada seorang pria, perempuan, dan seorang anak laki-laki yang diyakini berusia lima tahun. Mereka menderita luka tembak.
Pemadam kebakaran dan tim penyelamat mengatakan, ketiga orang itu tewas di tempat kejadian. Polisi meyakini para korban merupakan penembakan yang ditargekan. Tersangka melarikan diri dengan kendaraan.
3. Polisi berjanji menangkap pelaku

Dalam dua kasus tersebut, polisi mengatakan bahwa badan penegak hukum federal membantu dalam melakukan penyelidikan.
"Polisi tetap teguh dalam misi kami untuk memastikan keadilan bagi para korban," kata poisi Birmingham, dikutip CTV News.
Polisi telah meminta warga sekitar untuk memberikan rekaman kamera CCTV rumah untuk membantu penyelidikan.
"Kami bekerja tanpa kenal lelah untuk menangkap mereka yang bertanggung jawab dan membawa mereka ke pengadilan," tambahnya.
Sepanjang 2024, AS telah menderita 293 penembakan massal. Kejadian tersebut didefinisikan sebagai penembakan yang melibatkan empat orang atau lebih sebagai korban, tidak termasuk penembaknya.