AS Desak Sekutu Pasok Ukraina dengan Sistem Pertahanan Udara

Jakarta, IDN Times - Menteri Pertahanan Amerika Serikat Lloyd Austin pada Selasa (19/9/2023), mememinta negara-negara Sekutu untuk menyediakan lebih banyak sistem pertahanan udara untuk Ukraina. Dia mengatakan hal itu pada pertemuan NATO dan Sekutu di pangkalan Rammstein Jerman.
Austin menjelaskan, pertahanan udara berhasil menyelamatkan nyawa dan penting untuk menghentikan rudal dari pasukan Rusia. Dia mendesak agar sekutnya menyediakan khususnya sistem pertahanan udara berbasis darat, termasuk rudal pencegatnya.
Pertemuan di Jerman merupakan pertemuan ke-15 Kelompok Kontak Pertahanan Ukraina. Kelompok itu terdiri dari para pemimpin militer dan lebih dari 50 negara yang fokus mendukung Ukraina melawan invasi Rusia.
1. Persiapan perang memasuki musim dingin

Saat ini Ukraina terus berupaya merebut kembali wilayah yang sebelumnya telah diduduki Rusia dalam serangan baliknya. Tapi itu dinilai berjalan lambat dan tidak seperti yang diharapkan.
Menteri Pertahanan AS meminta sekutunya memasok lebih banyak sistem pertahanan udara untuk mendukung serangan balik negara tersebut.
"Pertahanan udara akan terus menjadi kebutuhan terbesar Ukraina untuk melindungi langit, warga sipil, dan kota-kotanya," kata Lloyd Austin dikutip dari Anadolu.
"Dalam pertemuan hari ini, saya mendesak sekutu dan mitra untuk menggali lebih dalam, dan menyumbangkan amunisi pertahanan udara apa pun yang mereka bisa, saat Ukraina kembali memasuki perang musim dingin," tambahnya.
2. Tiga prioritas untuk Ukraina
Dalam pertemuan di Rammstein tersebut, Lloyd Austin dan Mark Milley, Kepala Staf Gabungan AS, mengatakan ada tiga prioritas utama untuk Ukraina selama menghadapi bulan musim dingin mendatang.
Tiga hal itu yakni pertahanan udara, artileri dan baju besi mekanis yang dapat bergerak di tanah beku, kata Milley dikutip dari Associated Press.
Selain membantu pertahanan udara, Austin juga meminta para menteri dalam pertemuan itu untuk memeriksa persediaan amunisi 155 mm mereka. Amunisi jenis itu telah digunakan dalam jumlah besar oleh Ukraina.
Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy telah lama meminta rudal jarak jauh. Tapi hal itu ditolak keras oleh AS. Washington DC khawatir bahwa Kiev akan menggunakan senjata itu untuk menyerang wilayah Rusia yang bisa memicu perang lebih besar.
3. Komitmen bersama membantu Ukraina

Dalam pidato yang disampaikan Austin, dia mengatakan AS telah memberi paket bantuan keamanan tambahan dengan total lebih dari 2 miliar dolar atau Rp30,7 triliun. Ini mencakup pertahanan udara, amunisi dan peralatan pembersih ranjau.
Dilansir laman resmi Departemen Pertahanan AS, Austin juga mengatakan bahwa tank M1 Abrams yang sebelumnya dijanjikan Washington, akan segera memasuki Ukraina. Tank utama tersebut saat ini sudah berada di Eropa.
Apa yang telah diraih Ukraina dalam kemajuan serangan balik, adalah karena banyak negara telah mengerahkan jutaan artileri dan senjata lain ke Ukraina, kata Menteri Pertahanan AS.
"Keuntungan Ukraina baru-baru ini juga bergantung pada kemampuan penting yang diberikan oleh anggota ini. Dan komitmen bersama kita akan sangat penting dalam perjuangan saat ini, dan untuk masa depan," kata Austin.
Negara lain juga menjanjikan bantuan uang dan senjata. Ceko akan membantu senjata tank, howitzer, sistem pertahanan udara dan lainnya. Denmark dan Belanda akan memberi dukungan Finansial.