Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

AS Dukung Penuh Proses Aksesi Indonesia ke OECD

Duta Besar Amerika Serikat untuk Indonesia, Kamala Shirin Lakhdir. (IDN Times/Sonya Michaella)
Intinya sih...
  • Duta Besar AS untuk Indonesia mendukung aksesi Indonesia di OECD untuk meningkatkan regulasi dan pertumbuhan ekonomi.
  • AS juga mendukung perkembangan UMKM Indonesia lewat Millenium Challenge Corporation senilai 645 juta dolar AS.
  • Pemerintah Indonesia meluncurkan Portal Aksesi OECD sebagai platform koordinasi Tim Nasional OECD untuk memonitor proses aksesi.

Jakarta, IDN Times - Duta Besar Amerika Serikat (AS) untuk Indonesia Kamala Shirin Lakhdhir menyatakan AS mendukung penuh proses aksesi Indonesia di Organisation for Economic Co-operation and Development (OECD).

“Proses ini adalah sebuah upaya yang akan meningkatkan regulasi Indonesia dan mengarah pada pertumbuhan ekonomi melalui peningkatan perdagangan dan investasi,” kata Lakhdhir, pada pembukaan US-Indonesia Investment Summit American Chamber of Commerce in Indonesia (AmCham Indonesia), di Jakarta, Selasa (26/11/2024).

“Pada saat yang sama, kita harus bekerja sama untuk mengatasi hambatan yang kita hadapi, terutama di sektor teknologi dan investasi, pembatasan impor serta proses regulasi,” ucap dia.

1. AS siap perkuat kolaborasi dengan Indonesia

Duta Besar Amerika Serikat (AS) untuk Indonesia, Kamala Shirin Lakhdhir. (IDN Times/Sonya Michaella)

Menurut Lakhdhir, hambatan-hambatan semacam tersebut tak hanya secara langsung menghambat perdagangan dan investasi, tapi juga bisa menghambat peluang Indonesia untuk mencapai tujuannya, yaitu meningkatkan pertumbuhan ekonomi.

“Kami siap untuk memperkuat kolaborasi kita di bidang-bidang tersebut untuk mendorong kemakmuran dan kemajuan Indonesia pun bagi kedua negara,” ungkap Lakhdhir.

2. AS dukung perkembangan UMKM Indonesia

Ilustrasi UMKM (IDN Times/Imam Faishal)

Selain itu, Lakhdhir mengatakan bahwa AS juga mendukung penuh perkembangan UMKM Indonesia lewat Millenium Challenge Corporation senilai 645 juta dolar AS.

“AS dan Indonesia juga memperluas akses ke sektor keuangan untuk UMKM, terutama yang dikembangkan oleh perempuan. Kami percaya bahwa pemberdayaan UMKM sangat penting, tak hanya untuk pertumbuhan ekonomi tapi juga untuk pertumbuhan yang inklusif,” tuturnya.

3. Pemerintah Indonesia luncurkan portal aksesi OECD

Menko Perekonomian Airlangga Hartarto, Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati, Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PANRB) Abdullah Azwar Anas, dalam Rakor Tim Nasional OECD & Peluncuran Portal Aksesi OECD di Jakarta, Kamis (3/10). (dok. Kementerian PANRB)

Di sisi lain, pemerintah terus bergerak cepat dalam upaya Indonesia menjadi anggota penuh OECD. Dalam mempersiapkan keanggotaan tersebut, pemerintah meluncurkan Portal Aksesi OECD sebagai platform yang akan digunakan Tim Nasional OECD.

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto selaku Ketua Pelaksana Tim Nasional OECD menyampaikan, tim nasional ini terdiri atas 64 kementerian/lembaga yang terbagi ke dalam 26 komite akan menggunakan portal ini untuk saling berkoordinasi terkait target dari tiap sektor. Tim Nasional juga akan menyiapkan initial memorandum yang merupakan gambaran kebijakan Indonesia yang dibandingkan dengan instrumen OECD.

“Portal Aksesi OECD menjadi sistem digital yang akan memonitor proses aksesi Indonesia sebagai anggota penuh OECD. Dalam melakukan hal ini, perlu dilakukan total football diplomacy karena Indonesia harus diterima secara konsensus,” beber Airlangga pada awal Oktober lalu.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Sonya Michaella
EditorSonya Michaella
Follow Us