Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

AS: Gencatan Senjata Antara Israel dan Hizbullah Hampir Tercapai

Ilustrasi perang. (Unsplash.com/Duncan Kidd)

Jakarta, IDN Times - Amerika Serikat (AS) menyatakan kesepakatan gencatan senjata antara Israel dan milisi Hizbullah dari Lebanon hampir tercapai pada Senin (25/11/2024). Proposal yang ditawarkan AS adalah gencatan senjata selama 60 hari.

Hizbullah, yang mendukung Hamas, terlibat saling tembak di perbatasan dengan Israel sejak perang di Gaza meletus. Konflik meluas setelah Israel melancarkan operasi militer besar-besaran di Lebanon pada September dan invasi darat ke Lebanon selatan pada 1 Oktober.

1. AS mengancam menarik diri dari mediasi

Bendera Amerika Serikat. (Unsplash.com/Cristina Glebova)

Juru bicara Departemen Luar Negeri AS, Matthew Miller, mengatakan kesepakatan belum tercapai. Tapi, dia yakin hal itu akan segera terwujud.

"Kami yakin bahwa kami telah mempersempit kesenjangan secara signifikan. Namun, masih ada langkah-langkah yang perlu diambil, tetapi kami berharap untuk itu, kami berharap bahwa kami dapat mencapainya," katanya, dikutip dari Anadolu Agency.

Laporan itu muncul satu hari setelah utusan AS Amos Hochstein mengancam akan menarik diri dari upaya mediasi jika Israel menolak proposal AS. Dia telah melakukan perjalanan untuk bertemu dengan pejabat Lebanon dan Israel pada pekan lalu.

Seorang pejabat Lebanon mengatakan gencatan senjata diperkirakan akan diumumkan dalam waktu 24 jam.

2. Kabinet Israel akan bahas gencatan senjata

Bendera Israel. (Unsplash.com/Micah Camper)

Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, telah mengisyaratkan setuju terhadap gencatan senjata dengan Hizbullah selama konsultasi keamanan pada Minggu (24/11/2024). Juru bicaranya mengatakan kabinet akan memberikan suara atas kesepakatan yang diusulkan pada Selasa (26/11/2024), dilansir dari CNN.

Menteri Keamanan Nasional Itamar Ben Gvir menentang gencatan senjata. Ia menyebut kesepakatan itu sebagai kesalahan besar, yang menghilangkan kesempatan untuk membasmi Hizbullah. Dia juga sejak lama menentang upaya gencatan senjata dengan Hamas.

Benny Gantz mengundurkan diri dari kabinet Israel pada Juni karena bertentangan dengan sikap Netanyahu atas perang di Gaza. Dia meminta perdana menteri menyampaikan rincian kesepakatan ke publik.

“Penduduk utara, para pejuang, dan warga negara Israel memiliki hak untuk mengetahuinya,” kata Gantz.

3. Serangan ke Lebanon meningkat

Bendera Lebanon. (Unsplash.com/Charbel Karam)

Meski pembicaraan bergerak ke arah positif, tapi kedua pihak masih terus saling tembak. Hal itu menimbulkan kekhawatiran satu kesalahan saja dapat menggagalkan proses menuju gencatan senjata.

Israel telah meningkatkan serangan udaranya di Lebanon untuk menghancurkan Hizbullah. Serangan Israel ke Lebanon telah menewaskan 3.600 orang dan lebih dari 15.300 orang terluka, dan satu juta orang mengungsi sejak Oktober 2023.

Komando Front Dalam Negeri Israel memperingatkan meningkatnya risiko tembakan roket Hizbullah, dan juga memperbarui pedoman pertahanannya untuk beberapa bagian di Israel utara pada Senin.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Ifan Wijaya
EditorIfan Wijaya
Follow Us