Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

AS Kirim Jet Tempur ke El Salvador untuk Lawan Kartel Narkoba

ilustrasi bendera Amerika Serikat.(pexels.com/Claudio Fornaciari)
ilustrasi bendera Amerika Serikat.(pexels.com/Claudio Fornaciari)
Intinya sih...
  • AS kirim pesawat pengintai ke El Salvador
  • AS dan El Salvador setujui perlawanan terhadap geng kriminal
  • AS telah bunuh 70 terduga penyelundup narkoba di Laut Karibia
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Jakarta, IDN Times - Amerika Serikat (AS) mengirimkan tiga pesawat tempur ke El Salvador. Langkah ini menunjukkan perubahan besar pendekatan militer AS di kawasan Amerika Latin di bawah kepemimpinan Presiden AS, Donald Trump. 

Penempatan pesawat tempur ini dilakukan menyusul hubungan AS dan El Salvador semakin erat dalam beberapa bulan terakhir. Kedua negara sudah menyetujui untuk mengirimkan narapidana dari AS ke penjara raksasa di El Salvador. 

Pengiriman ini sebagai bagian dari perluasan keberadaan militer AS ke kawasan Karibia sejak Agustus. Keputusan ini untuk melawan penyelundupan narkoba yang dilakukan oleh kartel narkoba di Amerika Latin. 

1. AS kirim pesawat pengintai ke El Salvador

Penerjunan tiga pesawat tempur AS ke El Salvador ini termasuk pesawat yang mampu menyerang di darat dan laut. Pesawat tempur tersebut adalah AC-130J Ghostrider, A Navy P-8A Poseidon, dan sebuah pesawat penumpang militer C-40. 

Ketiga pesawat tersebut akan dikirimkan ke pangkalan militer Comalapa yang terletak dalam satu kompleks dengan Bandara Internasional El Salvador. Pesawat tersebut selama ini digunakan untuk mengintai, dikutip dari The Tico Times, pada Senin (10/11/2025). 

Berdasarkan citra satelit pada awal November, terdapat beberapa pesawat militer AS yang terparkir di bandara tersebut. Keberadaan pesawat tempur AS ini menunjukkan bahwa AS berupaya memperkuat militernya di Amerika Latin dan memutus penyelundupan narkoba. 

2. AS dan El Salvador setujui perlawanan terhadap geng kriminal

ilustrasi bendera El Salvador
ilustrasi bendera El Salvador (unsplash.com/aboodi_vm)

Kepala Penelitian Kebijakan Narkoba di Washington Office on Latin America, John Walsh menyebut, pengiriman ini adalah bukti kerja sama antara Trump dan Presiden El Salvador, Nayib Bukele. Keduanya memiliki pandangan yang sama dalam hal ini. 

Kedua pemimpin sudah meningkatkan kerja sama bilateral dengan mengirimkan 200 imigran dari AS ke El Salvador untuk ditempatkan di penjara raksasa Centro de Confinamiento del Terrorismo (CECOT). Dengan itu, Washington harus membayar 4,76 juta dolar AS (Rp79,4 miiliar) kepada El Salvador. 

Sementara itu, negara tetangga El Salvador, seperti Kosta Rika terus memonitor keberadaan militer AS. Sebab pengiriman pesawat tempur AS ke El Salvador ini dapat mempengaruhi dinamika keamanan di perbatasan. 

3. AS telah bunuh 70 terduga penyelundup narkoba di Laut Karibia

Pekan lalu, Menteri Pertahanan AS, Pete Hegseth mengatakan bahwa AS kembali melancarkan serangan kepada terduga penyelundup narkoba di Laut Karibia dan Pasifik. Saat ini sudah ada setidaknya 70 terduga penyelundup narkoba yang tewas. 

“Kapal boat tersebut akan menyelundupkan narkoba di Karibia dan ditembak di perairan internasional. Tidak ada tentara As yang terluka dalam serangan ini dan tiga orang laki-laki di dalam kapal tersebut dilaporkan tewas,” terangnya, dikutip dari The Latin Times.

Hegseth memperingatkan kepada penyelundup narkoba jika ingin tetap hidup maka harus menghentikan aksinya. Sejauh ini, AS sudah menghancurkan setidaknya 18 kapal boat, termasuk kapal selam yang digunakan kartel narkoba. 

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Sonya Michaella
EditorSonya Michaella
Follow Us

Latest in News

See More

Geledah Rumah Bupati Ponorogo, KPK Sita Sejumlah Dokumen dan Uang

12 Nov 2025, 08:08 WIBNews