Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

AS Larang 140 Perusahaan China Akses Teknologi Chip Canggih 

Ilustrasi chip. (unsplash.com/ Slejven Djurakovic)
Intinya sih...
  • AS mengumumkan pembatasan ekspor baru yang menyasar industri semikonduktor China, termasuk produsen peralatan chip Naura Technology Group.
  • Pembatasan ini bertujuan menghambat pengembangan kecerdasan buatan (AI) China yang berpotensi digunakan dalam sistem persenjataan modern.
  • Pembatasan juga memperluas jangkauan AS terhadap peralatan pembuat chip dari berbagai negara dan menyasar perusahaan investasi China yang dinilai membantu pemerintah China memperoleh teknologi manufaktur semikonduktor sensitif.

Jakarta, IDN Times - Amerika Serikat (AS) mengumumkan serangkaian pembatasan ekspor baru yang menargetkan industri semikonduktor China pada Senin (2/12/2024). Kebijakan ini menyasar 140 perusahaan China, termasuk produsen peralatan chip Naura Technology Group.

Langkah ini merupakan upaya ketiga AS dalam tiga tahun terakhir membatasi kemampuan China mendapatkan dan memproduksi chip canggih. Tujuan utamanya menghambat pengembangan kecerdasan buatan (AI) China yang berpotensi digunakan dalam sistem persenjataan modern.

Kebijakan pembatasan ekspor ini menjadi upaya besar terakhir pemerintahan Joe Biden sebelum Donald Trump kembali menjabat sebagai presiden AS.

"Ini adalah kontrol terkuat yang pernah diberlakukan AS untuk melemahkan kemampuan China membuat chip paling canggih dalam modernisasi militer mereka," ujar Menteri Perdagangan AS Gina Raimondo, dilansir Financial Times. 

1. Menyasar 27 jenis peralatan dan perangkat lunak pembuat chip

AS memberlakukan pembatasan ketat terhadap produsen alat pembuat chip China seperti Piotech, ACM Research, dan SiCarrier Technology. Perusahaan-perusahaan ini masuk daftar hitam yang mengharuskan pemasok AS mendapat izin khusus sebelum melakukan pengiriman ke mereka.

Paket pembatasan baru mencakup kontrol terhadap 24 jenis peralatan pembuat chip dan tiga perangkat lunak. AS juga melarang ekspor chip memori bandwidth tinggi (HBM) yang menjadi komponen krusial dalam pengembangan aplikasi AI tingkat lanjut.

Samsung Electronics menjadi produsen yang paling terkena dampak kebijakan ini. Perusahaan asal Korea Selatan tersebut mengandalkan pasar China hingga 30 persen dari total penjualan chip HBM-nya, dilansir Al Jazeera.

"Kami terus mengevaluasi dan memperbarui kontrol bersama sekutu dan mitra kami," ujar Alan Estevez, wakil menteri perdagangan AS bidang industri dan keamanan, dilansir The Guardian. 

Pembatasan juga menyasar perusahaan investasi China seperti Wise Road Capital, Wingtech Technology, dan JAC Capital. Perusahaan-perusahaan ini dinilai membantu pemerintah China memperoleh teknologi manufaktur semikonduktor sensitif yang dinilai mengancam keamanan AS.

2. AS melibatkan negara lain untuk tekan China

Aturan baru memperluas jangkauan AS membatasi ekspor peralatan pembuat chip yang diproduksi di berbagai negara.

Dilansir Reuters, peralatan buatan Israel, Malaysia, Singapura, Korea Selatan, dan Taiwan kini harus tunduk pada regulasi ini. Jepang dan Belanda mendapat pengecualian, setelah kedua negara menerapkan telah pembatasan ekspor serupa.

AS memperketat pengawasannya terhadap produk asing yang menggunakan komponen buatannya. Pemerintah AS kini berwenang mengatur setiap produk berisi chip buatan AS yang dikirim ke China dari negara manapun.

"Pemerintah AS mengambil langkah signifikan melindungi teknologi kami dari penggunaan yang mengancam keamanan nasional," jelas Jake Sullivan, penasihat keamanan nasional AS.

Perluasan aturan ini turut menyasar 16 perusahaan dalam daftar hitam yang dianggap krusial bagi ambisi chip China. Perusahaan-perusahaan tersebut termasuk yang bekerja sama dengan Huawei Technologies.

3. China berupaya membangun indsutri chip  yang mandiri

Kementerian Perdagangan China mengecam kebijakan AS sebagai bentuk pemaksaan ekonomi dan praktik yang mengganggu rantai pasokan global. Beijing berjanji akan membela kepentingan perusahaan-perusahaannya.

Meski terdampak pembatasan, China mempercepat program kemandirian sektor semikonduktor. Namun negara ini masih tertinggal beberapa tahun dari pemimpin industri seperti Nvidia AS dalam chip AI dan produsen peralatan chip ASML dari Belanda.

Donald Trump yang akan kembali menjabat sebagai presiden AS diprediksi akan memperketat kebijakan terhadap China. Tindakan keras pada industri teknologi China menjadi salah satu fokus utama kampanyenya.

Pembatasan ini juga diprediksi akan berdampak pada produsen peralatan chip AS seperti Lam Research, KLA Corp, dan Applied Materials. Perusahaan non-AS seperti ASML dari Belanda juga terkena imbasnya.

"Kami akan terus bekerja proaktif dan agresif dengan sekutu mengamankan teknologi terdepan agar tidak melemahkan keamanan nasional," jelas Sullivan

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Leo Manik
EditorLeo Manik
Follow Us