Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Rumania-Bulgaria Khawatir Posisi Rusia Menguat Lagi di Laut Hitam

Bendera Rumania (unsplash.com/amadeusmoga)
Intinya sih...
  • Rumania dan Bulgaria khawatir dengan dialog AS-Rusia soal Laut Hitam.
  • Keduanya merasa terancam dengan ancaman peningkatan aktivitas Angkatan Laut Rusia di Laut Hitam.
  • Pejabat Uni Eropa menyebut rencana dialog AS-Rusia akan berdampak pada keamanan di negara tetangganya, termasuk Rumania dan Bulgaria. 

Jakarta, IDN Times - Rumania dan Bulgaria, pada Senin (24/3/2025), menunjukkan kekhawatiran terkait dialog antara Amerika Serikat (AS) dan Rusia soal Laut Hitam. Keduanya merasa terancam dengan adanya kemungkinan pengembalian posisi Rusia di kawasan tersebut. 

Kedua negara Balkan itu melihat adanya ancaman peningkatan aktivitas Angkatan Laut Rusia di Laut Hitam. Padahal, Laut Hitam merupakan salah satu perairan vital bagi Rumania-Bulgaria dan beberapa negara lainnya, termasuk Ukraina. 

Sebelumnya, Moskow sudah mengungkapkan rencana dialog dengan AS mengenai masalah di Laut Hitam. Rusia menyebut akan mendukung rencana pengembalian koridor gandum untuk mengamankan perdagangan internasional. 

1. UE merasa terancam oleh aktivitas kapal perang Rusia

Kapal Perang Rusia. (unsplash.com/algoriq)

Pejabat Uni Eropa (UE) mengatakan bahwa selama berlangsungnya perang di Ukraina, Kiev mampu memukul mundur kapal perang Rusia dari bagian barat Laut Hitam. 

"Kami melihat perjanjian antara AS dan Rusia berpotensi mengembalikan keuntungan bagi Rusia di Laut Hitam. Langkah ini akan berdampak pada keamanan di seluruh negara tetangganya, termasuk di Rumania dan Bulgaria," tuturnya, dikutip RBC Ukraine.

Ia menambahkan bahwa Rumania dan Bulgaria adalah anggota Uni Eropa. Ia menyebut, Eropa tidak dapat mempercayai Rusia, terutama jika Moskow diperbolehkan bergerak bebas di Laut Hitam.

Di sisi lain, dialog AS-Rusia di Arab Saudi diklaim hanya membahas soal isu teknis keamanan maritim di Laut Hitam. Pertemuan tersebut tidak melibatkan pejabat tinggi, tapi hanya pejabat tingkat menengah. 

2. Dialog tidak hanya mengenai keamanan di Laut Hitam

Delegasi Rusia yang diwakili oleh Grigory Karasin mengatakan bahwa AS-Rusia sudah mendiskusikan secara kreatif. Ia pun menyebut masalah yang menjadi penghambat hubungan baik kedua negara ikut dibahas. 

Melansir TVP World, Penasehat Keamanan AS, Mike Waltz mengatakan bahwa diskusi terpisah antara Rusia dan Ukraina ini akan ditempatkan di fasilitas yang sama di Riyadh, Arab Saudi. 

Ia mengklaim bahwa dialog ini tidak hanya membahas soal Laut Hitam. Namun, timnya juga akan mendiskusikan mengenai garis kontrol antara kedua tentara. Selain itu, akan ada kebijakan verifikasi, penjamin perdamaian, dan pembekuan garis depan. 

3. Dorong Bulgaria tingkatkan kapabilitas militer

Perwakilan Asosiasi Industri Pertahanan Bulgaria, Petar Cholakov menyerukan rencana arahan modernisasi militer Bulgaria. Ia menyarankan agar pemerintah dapat mengalokasikan dana bantuan Uni Eropa untuk pertahanan. 

"Terdapat kebutuhan untuk membuat strategi konkret dalam modernisasi militer. Sebanyak 150 miliar euro (Rp2.682 triliun) akan disediakan dari pendanaan UE. Sedangkan 650 miliar euro (Rp11.626 triliun)akan disediakan oleh negara masing-masing. Maka, kita harus menilai dana apa yang bisa dialokasikan untuk ini," terangnya, dikutip Novinite.

Sementara itu, Cholakov mengungkapkan bahwa pemerintah Bulgaria dan Kementerian Pertahanan Bulgaria cenderung lamban dalam membangun strategi modernisasi pertahanan nasional. Ia mendorong pemerintah untuk memanfaatkan momentum dalam meningkatkan kapabilitas produksi senjata. 

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Brahm
EditorBrahm
Follow Us