Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Australia Sebut China Akan Cabut Larangan Impor Lobster

Lobster. (Unsplash.com/Monika Borys)

Jakarta, IDN Times - Perdana Menteri (PM) Australia Anthony Albanese, pada Kamis (10/10/2024), mengatakan China akan mencabut larangan lobster dari Australia pada akhir tahun ini. Larangan ini diterapkan saat hubungan kedua negara memburuk pada 2020.

Pengumuman ini disambut dengan baik oleh industri yang terpuruk karena larangan itu. Ekspor lobster Australia ke China bernilai sekitar 700 juta dolar Australia (Rp7,4 triliun) pada 2019. 

1. Albanese menjamin hubungan dengan China membaik

Perdana Menteri Australia Anthony Albanese. (Twitter.com/Anthony Albanese)

Albanese membuat pengumuman setelah bertemu dengan PM China Li Qiang di sela-sela pertemuan puncak Asia Tenggara di Vientiane, Laos.

"Saya senang mengumumkan bahwa Perdana Menteri Li dan saya telah menyetujui jadwal untuk melanjutkan perdagangan lobster secara penuh pada akhir tahun ini," kata Albanese, dikutip dari Associated Press.

Dia mengatakan, berakhirnya larangan yang bertepatan dengan Tahun Baru Imlek akan disambut baik oleh industri lobster.

Albanese menjamin hubungan dengan China telah membaik tanpa mengorbankan kepentingan negara. Kemajuan hubungan dianggap menghasilkan stabilisasi yang menguntungkan kedua negara dan dengan tujuan memajukan perdamaian dan keamanan di kawasan.

Selama kunjungan kenegaraan ke Australia pada Juni, Li telah sepakat dengan Albanese untuk mengelola dengan baik perbedaan-perbedaan di antara kedua negara. Beijing telah memutuskan kontak antar menteri selama sembilan tahun kekuasaan pemerintah konservatif.

2. Larangan sebabkan harga lobster anjlok

Lobster. (Unsplash.com/Monika Borys)

Clint Moss, nelayan lobster dari Lancelin, lega mendengar pelanggan terbesar industri itu kembali membeli dalam beberapa bulan ke depan.

"Jika para petinggi sudah berkumpul dan menandatangani kesepakatan, saya sangat senang. Kita bisa mulai membangun rencana bisnis dan masa depan untuk keluarga kita dan nelayan lainnya," ujarnya, dikutip dari ABC News.

Dia menyampaikan, Tahun Baru Imlek selalu menjadi hal penting bagi industri karena nelayan memiliki tangkapan yang sangat banyak dan harga yang sangat tinggi. Larangan membuat harga lobster turun dari 73 dolar Australia (Rp771 ribu) menjadi 15 dolar Australia (Rp158 ribu) per kilo.

Andrew Ferguson, direktur pelaksana pengecer dan eksportir lobster perusahaan Ferguson Australia, mengaku menemui banyak tantangan hidup dalam 4 tahun terakhir imbas kebijakan tersebut. Perusahaan mengekspor sekitar 95 persen produk mereka ke China, tapi sejak larangan harus mencari pasar domestik dan internasional lain.

Ferguson tidak akan kembali ke bisnis ini secara membabi buta dan akan melakukan diversifikasi. Namun, menyadari pasar China memiliki permintaan dan harga yang lebih baik.

3. China hapus hambatan terhadap produk Australia lainnya

Bendera China. (Pixabay.com/PPPSDavid)

Beijing menerapkan kampanye hukuman ekonomi yang meluas terhadap Australia pada 2020 dan 2021, ketika hubungan bilateral mencapai titik terendah. Negara itu telah membuat Beijing marah dengan menuntut penyelidikan independen terhadap asal-usul dan tanggapan terhadap wabah COVID-19.

China saat ini telah menghapus tarif dan hambatan pada sejumlah produk Australia lainnya, termasuk anggur, batu bara, dan jelai, dan lobster menjadi industri besar terakhir yang tetap tersisih dari pasar besar tersebut.

Larangan terhadap lobster diterapkan dengan alasan mendeteksi adanya kontaminasi logam berat, sebuah tuduhan yang selalu dibantah oleh pemerintah dan industri. Pembatasan terhadap berbagai produk itu membuat Australia kehilangan lebih dari 20 miliar dolar Australia (Rp211 triliun).

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Ifan Wijaya
EditorIfan Wijaya
Follow Us