Belarus Minta Ukraina Mau Dialog Damai dengan Rusia

Jakarta, IDN Times - Presiden Belarus Alexander Lukashenko meminta Ukraina agar mau membuka pembicaraan damai dengan Rusia.
“Situasi saat ini cukup baik karena Ukraina maupun Rusia tidak ada yang unggul di medan perang. Kondisi saat ini adalah kondisi terbaik untuk memulai dialog,” kata Lukashenko, dalam pidatonya di Kongres All-Belarusian, dikutip dari Anadolu, Jumat (26/4/2024).
“Ukraina butuh perdamaian saat ini. Presiden Ukraina harus sadar bahwa negaranya butuh perdamaian,” lanjut dia.
1. Belarus sebut Ukraina dijadikan uji coba

Lukashenko menyebut Ukraina sebenarnya hanya digunakan sebagai 'tempat uji coba untuk membentuk tatanan dunia masa depan’.
“Semua kekuatan nuklir secara tidak langsung saat ini berperang di wilayah Ukraina. Setiap orang yang melihat tragedi Ukraina, mereka memahami bahwa mereka siap melayani ‘tuan’ mana pun untuk mendapatkan bantuan,” ucap Lukashenko.
2. Belarus harus hati-hati agar tidak terseret

Sementara itu, Lukashenko mengatakan harus berhati-hati agar negaranya tidak terseret dalam perang.
“Mereka memprovokasi kami, menggali parit, modernisasi infrastruktur militer, senjata. Kami harus hati-hati agar tidak terseret,” jelasnya.
3. AS tambah bantuan ke Ukraina

Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden akhirnya menandatangani Undang-Undang Paket Bantuan Militer dari AS ke Ukraina.
Paket bantuan tersebut juga telah disahkan oleh Senat AS dengan total 95 miliar dolar AS. Rinciannya adalah hampir 61 miliar dolar AS bantuan untuk Ukraina, 26 miliar dolar AS untuk Israel serta 8 miliar dolar AS untuk Indo-Pasifik, termasuk Taiwan.
“Paket bantuan ini akan membuat AS lebih aman. Membuat dunia lebih aman. Hal ini meneruskan kepemimpinan AS di dunia,” kata Biden.
Sebelumnya, paket bantuan AS untuk Ukraina ini sempat menjadi perdebatan di DPR AS. Kaum konservatif di DPR menentang pendanaan lebih lanjut AS ke Ukraina lantaran tidak akan memenangkan apa-apa.