Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Bertemu Donald Trump, PM Baru Jepang Ingin Buat Aliansi Terkuat Dunia

Sanae Takaichi mengisi acara di Prefektur Fukuoka (x.com/@takaichi_sanae)
Sanae Takaichi mengisi acara di Prefektur Fukuoka (x.com/@takaichi_sanae)
Intinya sih...
  • Takaichi puji Trump dan janjikan aliansi terkuat di dunia
  • Jepang siap naikkan anggaran pertahanan hingga 2 persen dari PDB
  • Isu perdagangan hingga mineral langka masuk agenda
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Jakarta, IDN Times - Perdana Menteri Jepang Sanae Takaichi menggelar pertemuan perdananya dengan Presiden Amerika Serikat Donald Trump di Tokyo, Selasa (27/10/2025). Pertemuan ini menandai ujian diplomasi penting bagi pemimpin baru Jepang itu, yang bertekad membawa hubungan Tokyo–Washington ke tingkat lebih tinggi di tengah tekanan AS soal peningkatan belanja pertahanan.

Pertemuan berlangsung di Istana Akasaka, di bawah pengamanan ketat dengan sekitar 18.000 polisi dikerahkan di ibu kota Jepang. Trump tiba pada pagi hari dan disambut Takaichi dengan senyum lebar.

Keduanya saling berjabat tangan dan berbagi sapaan ringan dalam bahasa Inggris. “Perdana Menteri ini punya jabat tangan yang sangat kuat,” ujar Trump sambil tersenyum, dikutip dari The Japan Times.

Setelah upacara penyambutan dan peninjauan pasukan kehormatan Pasukan Bela Diri Jepang, kedua pemimpin melanjutkan pembicaraan bersama para pejabat tinggi, termasuk Menteri Luar Negeri Toshimitsu Motegi.

Pertemuan ini menjadi simbol penting bagi Takaichi, yang dikenal sebagai murid politik mendiang Shinzo Abe — sosok yang dikenal memiliki hubungan dekat dengan Trump. Mengikuti jejak mentornya, Takaichi menjamu Trump dengan jamuan kenegaraan dan makan siang kerja, sambil menyiapkan paket pembelian produk-produk AS seperti truk pikap, kedelai, dan gas.

1. Takaichi puji Trump dan janjikan aliansi terkuat di dunia

Dalam pidatonya sebelum pertemuan dimulai, Takaichi memuji Trump atas komitmen teguhnya terhadap perdamaian dan stabilitas dunia. Ia menegaskan ambisinya untuk memperkuat aliansi Jepang–AS di tingkat regional dan global.

“Sebagai pemimpin Jepang, saya akan terus berupaya memperkuat kekuatan nasional Jepang, baik diplomasi, pertahanan, ekonomi, teknologi, intelijen, maupun sumber daya manusia,” kata Takaichi.

Trump membalas dengan memberikan ucapan selamat atas terpilihnya Takaichi sebagai perdana menteri perempuan pertama Jepang. Ia juga mengenang mendiang Abe yang disebutnya selalu berbicara baik tentangnya. “Saya tidak terkejut melihat Anda sekarang menjadi perdana menteri. Abe pasti akan sangat bahagia mengetahuinya,” ujar Trump.

Dalam kesempatan itu, Trump juga mengekspresikan pemahaman terhadap langkah Jepang meningkatkan kapasitas pertahanannya. “Saya tahu Anda sedang meningkatkan kemampuan militer secara substansial, dan kami menghargai pesanan besar peralatan militer dari Jepang. Kita akan menjalin perdagangan luar biasa, lebih besar dari sebelumnya,” ucapnya.

2. Jepang siap naikkan anggaran pertahanan hingga 2 persen dari PDB

Takaichi menegaskan, penguatan aliansi dengan AS menjadi prioritas utama pemerintahannya. Dalam pembicaraan tersebut, ia menyoroti komitmen Jepang untuk menanggung lebih banyak beban keamanan dengan menaikkan anggaran pertahanan.

Ia menargetkan agar belanja pertahanan Jepang mencapai 2 persen dari produk domestik bruto (PDB) pada akhir tahun fiskal ini, dua tahun lebih cepat dari rencana awal. Langkah ini sejalan dengan rencana revisi tiga dokumen penting keamanan nasional Jepang, National Defense Strategy, Defense Buildup Program, dan National Security Strategy.

Revisi tersebut diyakini akan membuka jalan bagi peningkatan anggaran militer di masa depan, meski Takaichi menolak menyebut angka spesifik. “Isu ini adalah keputusan berdaulat yang akan difokuskan pada substansi peningkatan, bukan jumlahnya,” ujarnya.

Sementara itu, Trump terus mendorong sekutu-sekutu AS untuk meningkatkan kontribusi pertahanan. Pemerintahannya bahkan menetapkan standar global sebesar 5 persen dari PDB, lebih tinggi dari target NATO saat ini.

3. Isu perdagangan hingga mineral langka masuk agenda

Selain keamanan, kedua pemimpin juga membahas kerja sama ekonomi, termasuk perjanjian perdagangan yang disepakati pada Juli lalu. Takaichi dikabarkan menganggap kesepakatan tersebut belum sepenuhnya adil bagi Jepang dan membuka kemungkinan negosiasi ulang.

Trump sendiri mengakui peluang itu, tetapi menekankan harapannya untuk menjaga hubungan yang bersahabat. Sementara itu, harian Asahi Shimbun melaporkan bahwa keduanya juga akan menandatangani perjanjian baru terkait rantai pasok mineral penting dan logam tanah jarang, yang strategis bagi sektor industri dan energi.

Trump, dalam perjalanan menuju Tokyo, menyebut bahwa ia menantikan pertemuannya dengan Takaichi, yang disebutnya memiliki pandangan konservatif seperti Abe.

“Saya mendengar hal-hal luar biasa tentangnya. Dia sahabat baik Abe, dan saya tahu mereka dekat secara filosofi. Itu hal yang baik bagi Jepang dan Amerika Serikat,” ujar Trump di pesawat kepresidenan Air Force One.

Usai pertemuan di Tokyo, Trump dijadwalkan memberikan pidato di kapal induk USS George Washington di pangkalan Angkatan Laut AS, Yokosuka. Takaichi diperkirakan akan mendampingi, bahkan menumpang helikopter kepresidenan Marine One bersama Trump, hal yang jarang dilakukan pemimpin asing.

Share
Topics
Editorial Team
Sunariyah Sunariyah
EditorSunariyah Sunariyah
Follow Us

Latest in News

See More

BNPT dan Jasa Raharja Beri Bantuan Beasiswa dan Alat Kerja di Jateng

28 Okt 2025, 13:23 WIBNews