Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Bidik Turis Indonesia, Swiss Kenalkan Strategi Travel Better

ilustrasi bendera Swiss (unsplash.com/Ronnie Schmutz)
Intinya sih...
  • Pemerintah Swiss bidik wisatawan ASEAN, termasuk Indonesia, dengan strategi Travel Better.
  • Wisatawan dari Asia Tenggara ke Swiss naik 13,9%, tertarik pada alam dan panorama Swiss.
  • Strategi Travel Better fokus pada pariwisata seimbang, pengalaman nyaman, keberlanjutan, dan wisata halal.

Jakarta, IDN Times - Pemerintah Swiss membidik wisatawan dari Asia Tenggara, termasuk Indonesia. Mereka meluncurkan strategi Travel Better untuk menggaet turis Indonesia.

Switzerland Tourism mencatat adanya pertumbuhan positif wisatawan yang datang ke Swiss dari Asia Tenggara. Angka pertumbuhan jumlah pelancong dari kawasan ini ke Swiss naik 13,9 persen dibanding 2019.

Dalam kegiatan buka bersama dengan Switzerland Tourism, Wakil Duta Besar Swiss untuk Indonesia, Mathias Domenig, mengatakan ia sangat senang dengan bertambahnya wisatawan Asia Tenggara, khususnya Indonesia yang datang ke Swiss. Menurutnya, Swiss menyediakan banyak wisatawan yang unik dan menarik.

"Saya yakin Swiss adalah negara yang menawarkan banyak hal untuk semua tipe wisatawan. Bisa wisata alam, seni, dan inovasi, juga untuk penggemar olahraga ekstrem atau juga untuk berbelanja," ujar Mathias di Pidari Lounge, Jakarta, Senin (17/3/2025).

1. Keunggulan utama Swiss adalah alamnya

Chief Marketing Office Switzerland Tourism, Simon Bosshart. (IDN Times/Marcheilla Ariesta)

Menurut survei terbaru Tourism Monitor Switzerland (TMS), wisatawan Asia Tenggara paling tertarik pada keindahan alam Swiss (16 persen) dan pemandangan panoramanya (14 persen).

"Alam, panorama, itulah yang mendorong orang-orang dari Indonesia ke Swiss. Itu hampir sama untuk seluruh Asia. Alam Swiss yang memotivasi orang untuk datang," ujar Chief Marketing Office Switzerland Tourism, Simon Bosshart.

Ia menegaskan, tidak hanya mengingkan semakin banyak wisatawan ke Swiss. Namun, Simon berharap, para turis ingin kembali lagi ke negaranya.

"Tamu yang senang mungkin adalah mereka yang menyimpan kenangan mereka seumur hidup, dan mengirimkannya kepada orang lain. Inilah yang coba kami fokuskan," jelas Simon.

2. Strategi Travel Better untuk pengalaman berwisata di Swiss yang lebih baik

Wakil Duta Besar Swiss untuk Indonesia, Mathias Domenig. (IDN Times/Marcheilla Ariesta)

Strategi Travel Better dirancang untuk menciptakan pariwisata yang lebih seimbang dan bertanggung jawab. Pendekatan ini berfokus pada lima pilar utama yang akan menjadi panduan bagi industri pariwisata Swiss di masa depan.

Simon mengungkapkan pilar-pilar tersebut, seperti promosi wisata sepanjang tahun, untuk memastikan kunjungan tersebar merata di setiap musim. Kedua, mereka mengelola arus wisatawan untuk menghindari kepadatan dan menciptakan pengalaman perjalanan yang lebih nyaman.

Ketiga, strategi tersebut diharapkan mendorong wisatawan untuk tinggal lebih lama, agar dapat merasakan budaya dan menjelajahi alam Swiss.

Keempat, mengintegrasikan keberlanjutan di seluruh sektor pariwisata melalui inisiatif Swisstainable. Dan yang terakhir, memastikan pariwisata tetap sejalan dengan kesejahteraan komunitas lokal.

3. Menumbuhkan wisata halal di Swiss

Direktur Switzerland Tourism untuk Asia Tenggara, Batiste Pilet. (IDN Times/Marcheilla Ariesta)

Switzerland Tourism juga memperhatikan pertumbuhan wisata halal di negaranya. Indonesia menjadi pasar utama dengan potensi di segmen wisata mewah.

Direktur Switzerland Tourism untuk Asia Tenggara, Batiste Pilet, mengatakan pendekatan ini akan mencakup promosi layanan wisata ramah Muslim, seperti restoran halal, fasilitas ibadah, serta akomodasi yang dapat memenuhi kebutuhan wisatawan Muslim.

"Kami optimistis dengan pertumbuhan wisatawan Indonesia dan terus memperkenalkan destinasi baru, termasuk yang belum banyak dikenal," sambung Batiste.

Swiss akan terus mempromosikan wisata sepanjang tahun untuk memenuhi kebutuhan para turis. Mereka menegaskan, ingin menawarkan pengalaman unik bagi semua pelancong yang datang.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Rochmanudin Wijaya
EditorRochmanudin Wijaya
Follow Us