Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Cerita WNI Soal Konflik Sudan: Barang Saya Masih di Khartoum

Situasi yang terjadi di Sudan usai terjadinya penangkapan para pemimpin Sudan pada Senin, 25 Oktober 2021, waktu setempat. (Twitter.com/AmichaiStein1)

Jakarta, IDN Times - Sudan kian membara. Konflik antara militer Sudan dan paramiliter Rapid Support Forces (RSF) masih berlangsung. Gencatan senjata pun dikabarkan gagal.

Sejumlah misi diplomatik kini sedang merencanakan evakuasi besar-besaran warganya, termasuk Indonesia. Amerika Serikat (AS) bahkan sudah berhasil mengevakuasi staf diplomatik beserta keluarganya ke Ethiopia.

Muna Syahidah, seorang mahasiswi asal Indonesia yang sedang melanjutkan studi di Sudan, mengaku sulit menghubungi teman-temannya di Khartoum lantaran akses internet di sana sudah diputus.

“Susah (menghubungi). Posisi saat ini, internet di Sudan sudah dimatikan,” kata Muna, kepada IDN Times, Minggu (23/4/2023).

1. Muna berada di Mekkah saat konflik Sudan pecah

Para WNI yang dievakuasi ke Safe House KBRI Khartoum. (dok. KBRI Khartoum)

Mungkin Muna menjadi salah seorang Warga Negara Indonesia (WNI) yang cukup beruntung karena saat konflik antara militer dan RSF pecah pada 15 April 2023 lalu, Muna berada di Mekkah untuk melaksanakan ibadah.

“Karena saya libur kuliah, jadi saya memutuskan untuk berangkat umroh. Dari awal Ramadan sudah di Mekkah,” ucap Muna.

Muna, yang menempuh studi Sastra Arab di Sudan, juga memutuskan akan kembali ke Indonesia dulu sampai kondisi di Sudan membaik.

2. Syok karena perang pecah saat tidak di Khartoum

Kondisi Sudan di tengah konflik RSF dan militer. (dok. Twitter @UNHumanRights)

Muna mengaku bahwa dirinya sempat syok karena konflik antara militer dan RSF benar-benar pecah sepekan lalu.

“Syok banget. Karena konflik ini lebih parah dari yang sebelum-sebelumnya,” tutur mahasiswi Khartoum International Insitute for Arabic Language ini.

Muna sendiri tidak tinggal di asrama kampus melainkan tinggal di apartemen.
Beruntung, saat ini apartemen Muna dilaporkan masih aman.

“Sampai sekarang, aman. Tidak terkena serangan. Cuma barang-barang saya memang masih di Khartoum,” ungkap dia lagi.

3. Indonesia siapkan evakuasi untuk para WNI

Para WNI yang dievakuasi ke Safe House KBRI Khartoum. (dok. KBRI Khartoum)

Pemerintah Indonesia saat ini sedang terus bekerja mempersiapkan evakuasi bagi para Warga Negara Indonesia (WNI) dari Sudan. Hal ini ditegaskan oleh Direktur Perlindungan WNI Kementerian Luar Negeri Judha Nugraha.

“Pemerintah sedang terus bekerja persiapkan evakuasi. Koordinasi dengan PBB dan beberapa misi asing di Sudan terus dilakukan,” kata Judha, dalam keterangannya, Minggu (23/4/2023).

Dalam konferensi persnya, Kamis (20/4/2023) lalu, Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi menegaskan bahwa keselamatan dan keamanan para WNI di Sudan adalah yang utama.

Retno juga menyampaikan agar seluruh WNI di Sudan dan keluarganya yang berada di Indonesia untuk tetap tenang.

“Pemerintah akan sekuat tenaga, semaksimal mungkin untuk memberikan perlindungan bagi para WNI kita di Sudan,” tegas Retno lagi.

Sesuai data KBRI, jumlah WNI tercatat sebanyak 1.209 orang, mayoritas berdomisili di wilayah Khartoum, dan sebagian di Wad Madani, dan Port Sudan. Sebagian dari mereka adalah pelajar dan mahasiwa.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Dwi Agustiar
EditorDwi Agustiar
Follow Us