Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Dekorasi Kue Serupa Alat Vital, Koki Asal Kairo Ditangkap

Koki pembuat kue harus berurusan dengan pihak berwajib karena mendekorasi serupa alat vital. Ilustrasi (pexels.com/Oleg Magni)

Kairo, IDN Times – Ada banyak koki di dunia ini yang memiliki karya seni luar biasa dalam mencipta makanannya. Tidak hanya urusan rasa, tapi juga urusan keindahan dalam penyajian, termasuk utamanya kue. Kue adalah salah satu jenis makanan yang paling banyak memiliki sisi menarik dari penyajiannya. Bahkan banyak sekolah didirikan hanya untuk membuat, menghias dan menyajikan kue.

Tapi di Mesir, negara yang memiliki hukum untuk mengatur moralitas masyarakatnya secara ketat, mendekorasi kue juga ada aturan mainnya. Seorang koki wanita yang tidak dirilis identitasnya, dikabarkan ditangkap karena dia membuat dekorasi kue menyerupai alat vital. Sungguh sial, dia harus berurusan dengan pihak yang berwajib.

1. Dekorasi alat vital pria

Dekorasi yang dibuat koki serupa alat vital pria. (Pexels.com/Deon Black)

Seoang koki kue yang menyuplai cupcake, membuat sebuah dekorasi menyerupai alat vital pria untuk pesta ulang tahun pribadi di sebuah klub olahraga. Klub tersebut adalah salah satu lingkungan kaya di ibukota Kairo.

Ketika kue sudah sampai ke pihak pemesan, rupanya kue itu difoto kemudian entah bagiaimana ramai di sosial media. Foto segera viral dan menarik perhatian pihak berwenang yang segera melacak identitas pembuat kue.

Melansir dari laman CNN, koki segera diketahui dan ditangkap untuk di interogasi oleh pengadilan pelanggaran. Ketika sang koki sampai di kantor kejaksaan Kairo, dia menangis. Setelah diinterogasi, akhirnya pembuat kue tidak dipenjara dengan syarat memberikan jaminan uang sebesar 5.000 EGP atau sekitar 4,4 juta rupiah.

2. Pelanggan kelas atas

Ilustrasi sosialita. (Pexels.com/Andrea Piacquadio)

Semua kisah penangkapan koki pembuat kue itu dimulai pda hari Minggu, 17 Januari 2021. Sebuah foto yang memperlihatkan sekelompok wanita lanjut usia berada di area terbuka dan sedang makan kue serta cupcake dengan lapisan dekorasi menyerupai penis. Para wanita lanjut usia tersebut rupanya adalah anggota GSC (Gezira Club Sport), sebuah klub olahraga orang-orang kaya Kairo.

Sehari setelahnya, yakni pada hari Senin, foto-foto segera saja menjadi viral dan menjadi banyak perdebatan di dunia jejaring sosial Mesir. Melansir dari laman Al Ahram, salah satu media terbesar di Mesir, banyak orang akhirnya menuduh klub dan anggotanya tidak bermoral.

Presiden GSC pun segera turun tangan untuk melakukan tindakan lebih lanjut. Dia mengatakan bakal membentuk sebuah panitia untuk menyelidiki insiden tang terjadi. Rencananya, klub tersebut juga akan mulai memberikan aturan baru tentang privasi dan foto orang lain, serta publikasi sebelum ada izin yang bersangkutan.

Salah satu peserta pesta ulang tahun itu diidentifikasi bernama Soheir al-Attar yang berusia 74 tahun. Dia adalah mantan perenang profesional sekaligus seorang profesor Fakultas Kedokteran Universitas Kairo. Dia mengaku ada kesalahan pengiriman pesanan dan ketika mereka menerima kue berdekorasi penis, mereka mengambil foto itu sebagai lelucon.

3. Ketatnya pengawasan internet Mesir

Presiden Mesir, Abdel Fattah el-Sisi. (Instagram.com/alsisiofficial)

Kontroversi kue dengan dekorasi penis telah membuat pihak berwenang, khususnya Kementrian Pemuda dan Olahraga Mesir, ikut serta turun tangan. Katanya, mereka akan segera melakukan penyelidikan terhadap insiden tersebut.

Kasus itu sebenarnya masih tidak jelas, apakah si koki memang salah kirim atau seperti apa. Namun menurut laman The Guardian, dalam pengakuannya, koki pembuat kue mengatakan kepada interogator bahwa seorang pelanggan klub datang ke tokonya untuk memesan kue dan mengirm gambar alat kelamin agar koki itu mendekorasi kue seperti dalam gambar.

Insiden itu semakin membuat perdebatan ketatnya aturan internet di Mesir. Banyak juga kritik kepada pemerintah yang mempersoalkan mengapa penanganan pelecehan seksual atau pemerkosaan begitu lambat sedangkan hanya urusan dekorasi penis pada sebuah kue begitu cepat ditindak.

Sejak berkuasa pada 2014, Presiden Abdel Fattah El-Sisi telah mengesahkan berbagai undang-undang yang memperketat kendali pemerintah atas internet. Pemerintah menargetkan media sosial sebagai bagian upaya menindak perbedaan pendapat. Salah satu aturan ketat tersebut adalah, sebuah akun sosial media, dengan lebih dari 5.000 pengikut sudah dianggap sebagai situs publik dan karena itu layak untuk diawasi.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Siantita Novaya
EditorSiantita Novaya
Follow Us