Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Diduga Mata-mata, Burkina Faso Tangkap Eks Tentara Elite Prancis

Orang yang membawa bendera Burkina Faso. twitter.com/andreflahaut/
Intinya sih...
  • Pemerintah Burkina Faso menangkap mantan tentara elite Prancis yang diduga sebagai mata-mata.
  • Hubungan diplomatik Burkina Faso dan Prancis memanas setelah kudeta militer, dengan Burkina Faso mendekatkan diri pada Rusia.
  • Pemerintah militer Burkina Faso resmi menasionalisasi tambang emas Boungou dan Wahgnion dari Endeavour Mining senilai 80 juta dolar AS.

Jakarta, IDN Times - Pemerintah Burkina Faso, pada Rabu (28/8/2024), resmi menangkap mantan tentara elite Prancis yang diduga sebagai mata-mata. Ia disebut bekerja untuk perusahaan keamanan swasta dan ditugaskan untuk mengawasi tambang di negara Afrika Barat itu. 

Setelah dilanda kudeta militer pada 2022, hubungan diplomatik Burkina Faso dan Prancis terus memanas. Di bawah pimpinan junta militer, Ougadougou terus mendekatkan diri dengan Rusia untuk membantu melawan kelompok teroris. 

1. Dituduh jadi mata-mata intelijen Prancis

Mantan tentara elite Prancis bernama Damien L, sudah ditangkap oleh aparat kepolisian Burkina Faso sejak 12 Agustus lalu. Ia bekerja sebagai konsultan keamanan di perusahaan tambang Australia yang beroperasi di negara Afrika Barat tersebut sejak 2020. 

Dilansir APA News, otoritas setempat awalnya menyebut penangkapan ini karena masalah visa. Kemudian, aparat keamanan melakukan penyelidikan dengan menggeledah ruangannya beserta seluruh perangkat miliknya. 

Investigator menemukan bahwa mantan tentara elite tersebut sudah bertukar informasi dengan seseorang terkait kondisi keamanan Burkina Faso. Dengan temuan itu, otoritas menduganya terlibat dalam spionase dan menjadi mata-mata Prancis. 

2. Burkina Faso tangkap warga negara Swiss

Sehari sebelumnya, Departemen Luar Negeri Swiss (FDFA) sudah melaporkan seorang warganya ditangkap oleh aparat keamanan Burkina Faso. Pihaknya masih belum mengetahui secara pasti apa di balik penangkapan warganya. 

"Motif dari penangkapan ini masih belum diketahui secara pasti. Namun, FDFA mengkhawatirkan terkait penangkapan warga Swiss di Burkina Faso dan akan mencari tahu kondisi terkini warganya," tuturnya. 

Dilaporkan Reuters, warga Swiss tersebut bekerja untuk perusahaan non-profit Winrock International yang berpusat di Amerika Serikat (AS). Perusahaan itu berfokus pada keamanan dan ketersediaan sumber daya air di Burkina Faso dan Niger. 

Sebelumnya, pria tersebut sudah ditangkap ketika berada di Niger bersama dengan seorang warga Inggris. Setelah bebas, ia kemudian pergi ke Burkina Faso dan kembali ditahan oleh aparat keamanan setempat. 

3. Pemerintah resmi menasionalisasi pertambangan emas

Pemerintah militer Burkina Faso pada Selasa, resmi menasionalisasi tambang emas Boungou dan Wahgnion dengan kesepakatan pembelian sebesar 80 juta dolar AS (Rp1,23 triliun) dari Endeavour Mining.

Dilansir Africa News, Endeavour Mining setuju menjual tambang emas Boungou dan Wahgnion kepada perusahaan Lilium dengan nilai 300 juta dolar AS (Rp4,6 triliun) pada tahun lalu. Namun, keduanya saling tuding yang memperkeruh permasalahan soal tambang. 

Kemarin, Endeavour Mining dan Lilium akhirnya sudah menyelesaikan permasalahan ini dan sepakat tidak memproses ke jalur hukum. Pihak perusahaan tambang berbasis di London itu pun mengucapkan terima kasih kepada pemerintah Burkina Faso yang bersedia menengahi perseteruan keduanya. 

Nasionalisasi ini mengikuti pola pemerintahan militer Afrika yang berupaya meningkatkan kontrol atas sumber daya alamnya. 

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Brahm
EditorBrahm
Follow Us