Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Diplomatnya Dituduh Mata-mata, Jepang Balas Usir Diplomat Rusia

Menteri Luar Negeri Jepang, Yoshimasa Hayashi. (Dok. Kementerian Luar Negeri Jepang)

Jakarta, IDN Times – Menteri Luar Negeri (Menlu) Jepang Yoshimasa Hayashi, pada Selasa (4/10/2022), mengusir seorang konsul Rusia yang berbasis di wilayah Sappporo, Jepang utara.

Dilansir Japan Times, Kemlu menjatuhkan persona non-grata terhadap konsul itu sebagai bentuk pembalasan atas tindakan Dinas Keamanan Federal Rusia, yang menahan seorang diplomat Jepang di Vladivostok pada 26 September atas tuduhan dugaan spionase.

Diplomat Jepang yang diusir bernama Tatsunori Motoki itu kembali ke negaranya pada pekan lalu.

1. Jepang panggil Kedubes Rusia

Bendera Rusia (Pixabay/IGORN)

Wakil Menlu Jepang, Takeo Mori, memanggil Duta Besar Rusia Mikhail Galuzin untuk diberi tahu terkait penjatuhan persona non-grata terhadap konsul tersebut.

"Pemerintah Jepang harus mengambil tindakan yang sesuai," kata Mori, dilansir The Asahi.

Tidak diberikan informasi secara rinci terkait identitas diplomat Rusia yang dijatuhi sanksi tersebut. 

2. Kemlu Jepang bantah tuduhan Rusia

Menurut Hayashi, Motoki telah diperlakukan dengan buruk dalam penahanannya. Padahal, dia tidak melakukan tindakan ilegal apa pun.

Menlu Jepang itu mengatakan, konsul Jepang dibawa pergi oleh otoritas Rusia, ditutup matanya dengan tangan dan kepala ditekan, dan menjadi sasaran interogasi yang mengintimidasi.

Hayashi secara tegas membantah tuduhan Rusia terhadap Motoki. Ia menyebut tindakan Rusia sebagai pelanggaran yang serius terhadap hukum internasional.

3. Bukan kali pertama terjadi tahun ini

Menteri Luar Negeri Jepang, Yoshimasa Hayashi. (Dok. Kementerian Luar Negeri Jepang)

Ketegangan diplomatik antara Jepang dan Rusia seperti ini bukan yang pertama kali terjadi. Hubungan keduanya tahun ini semakin memanas dan mengorbankan para diplomat.

Pada April, pemerintah Jepang mengusir delapan diplomat dan pejabat dari kedutaan besar Rusia di Tokyo karena alasan bersimpati terhadap invasi Ukraina.

Rusia mengumumkan pada bulan yang sama bahwa mereka akan mengusir delapan diplomat Jepang dari negara itu.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Vanny El Rahman
EditorVanny El Rahman
Follow Us