Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Ekonomi Kreatif ASEAN Bantu Pertumbuhan Pesat Kawasan Asia Tenggara

IMG_1687.jpeg
Peluncuran survey ekonomi kreatif ASEAN, kerja sama UK-ASEAN. (IDN Times/Marcheilla Ariesta)

Jakarta, IDN Times - Hasil jajak pendapat perdana mengenai ekonomi kreatif ASEAN menunjukkan, 60 persen responden meyakini sektor tersebut tengah tumbuh pesat di kawasan Asia Tenggara. Sementara itu, 43 persen responden menilai perkembangan ini memberi dampak positif terhadap pembangunan ekonomi regional dan kesejahteraan masyarakat.

Jajak pendapat ini diluncurkan melalui program ASEAN–UK Advancing Creative Economy pada Kamis (23/10/2025) di Sekretariat ASEAN, Jakarta. Survei tersebut menjadi pemetaan persepsi publik pertama di kawasan yang menyoroti potensi besar sektor kreatif dalam memperkuat ekonomi dan identitas budaya ASEAN.

"Jajak pendapat ini menegaskan ambisi besar untuk membangun ekonomi kreatif yang kokoh di seluruh kawasan ASEAN," kata Duta Besar Inggris untuk ASEAN, Helen Fazey, dalam sambutannya.

Fazey menyatakan, pengalaman Inggris menunjukkan, kreativitas dapat menjadi motor penggerak inovasi dan pertumbuhan ekonomi. Selain itu, dia juga menjamin Inggris ingin membangun kemitraan strategis dengan ASEAN demi membuka potensi sektor kreatif sebagai pendorong pertumbuhan yang inklusif dan berkelanjutan.

"Di Britania Raya, kreativitas berkontribusi lebih dari 124 miliar pound (sekitar Rp2,7 kuadriliun) per tahun," ujarnya.

1. Budaya lokal jadi sumber kekuatan ekonomi kreatif

idntimes.com
Ditengah gembar gembor ekonomi kreatif, seni lukis perlu lebih mendapat tempat didalamnya, Kamis (17/7/2025).(IDN Times/Cokie Sutrisno)

Jajak pendapat yang diinisiasi oleh Sekretariat ASEAN dan negara-negara anggota melalui Senior Officials Responsible for Culture and Arts (SOMCA), memetakan pandangan publik serta kondisi industri di 10 negara anggota ASEAN dan Timor-Leste.

Hasilnya menunjukkan, 54 persen responden menilai kearifan dan budaya lokal berperan penting dalam pembentukan produk dan layanan kreatif di kawasan. Temuan ini memperkuat pandangan, warisan budaya dapat menjadi fondasi utama dalam mendorong industri kreatif yang berdaya saing global.

Meski begitu, survei juga menyoroti sejumlah tantangan. Sebanyak 53 persen responden menyebut tingginya biaya sebagai kendala utama untuk mengakses produk kreatif, sedangkan 50 persen kalangan profesional menilai masih ada kurangnya koordinasi di tingkat regional.

Selain itu, hanya 47 persen responden publik yang merasa cukup mengenal istilah ekonomi kreatif, menandakan masih perlunya advokasi dan edukasi publik agar sektor ini dapat berkembang lebih luas dan inklusif.

2. Panduan baru untuk mengembangkan ekonomi kreatif ASEAN

IMG_1666.jpeg
Direktur British Council untuk Indonesia dan Asia Tenggara, Summer Xia. (IDN Times/Marcheilla Ariesta)

Direktur British Council untuk Indonesia dan Asia Tenggara, Summer Xia, mengatakan hasil jajak pendapat ini memberikan gambaran jelas tentang prioritas komunitas kreatif di Asia Tenggara serta menunjukkan kesenjangan yang perlu dijembatani.

"Kami tengah menerjemahkan temuan ini menjadi sebuah panduan praktis dalam ASEAN Creative Economy Sustainability Framework Companion Guide," ujar Xia.

Panduan tersebut, lanjutnya, bertujuan membantu pembuat kebijakan dan mitra internasional dalam merancang intervensi yang relevan, inklusif, serta berdampak jangka panjang.

"British Council bangga dapat bersinergi dengan ASEAN dan Inggris untuk mewujudkan ekonomi kreatif yang bermanfaat bagi semua lapisan masyarakat," kata Xia

Dokumen panduan itu akan menjadi acuan bersama bagi negara anggota ASEAN dalam memperkuat kebijakan, pendanaan, dan kolaborasi lintas sektor di bidang ekonomi kreatif. Dengan adanya panduan tersebut, diharapkan sektor kreatif dapat tumbuh menjadi pilar ekonomi baru ASEAN yang berbasis inovasi, budaya, dan keberlanjutan.

3. ASEAN dan Inggris perkuat kerja sama di sektor kreatif

IMG_1662.jpeg
Dubes Inggris untuk ASEAN Helen Fazey. (IDN Times/Marcheilla Ariesta)

Sementara itu, Deputi Sekretaris Jenderal ASEAN untuk Komunitas Sosial-Budaya, San Lwin, menilai peluncuran survei ini merupakan tonggak penting dalam kemitraan strategis ASEAN dan Inggris. Dia menegaskan pentingnya kolaborasi lintas negara untuk memperkuat posisi ekonomi kreatif sebagai sektor unggulan di masa depan.

"Saya mengajak semua pihak untuk lebih berkomitmen membangun masa depan, di mana inovasi dan kreativitas menjadi konektor terkuat yang mendorong kemakmuran, mempererat persatuan budaya, dan memajukan keadilan sosial," kata San Lwin.

Menurutnya, hasil jajak pendapat tersebut menjadi dasar penting bagi ASEAN dan para mitra internasional untuk menyusun strategi yang lebih inklusif dan berkelanjutan dalam pesan video.

Sinergi antara ASEAN dan Inggris diharapkan mampu mempercepat pertumbuhan ekonomi kreatif yang kokoh dan berdaya saing global, sekaligus memperkuat identitas budaya kawasan.

Sebagai tindak lanjut, ASEAN Creative Economy Sustainability Framework Companion Guide akan segera diterbitkan sebagai bagian dari program ASEAN–UK Advancing Creative Economy yang berfokus pada pengembangan inovasi dan kolaborasi antarnegara.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Satria Permana
EditorSatria Permana
Follow Us

Latest in News

See More

Wamenlu: Ekonomi Global Harus Lebih Adil untuk Negara Berkembang

23 Okt 2025, 16:42 WIBNews