Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Gadis 11 Tahun di Malaysia Masuk Rumah Sakit usai Makan Biskuit Ganja

ilustrasi biskuit coklat (unsplash.com/Brent Ninaber)

Jakarta, IDN Times - Seorang anak perempuan berusia 11 tahun di Malaysia dirawat di rumah sakit, setelah memakan biskuit cokelat ayahnya yang diduga dicampur ganja. Anak perempuan tersebut menunjukkan efek samping yang serius usai memakan biskuit ganja itu.

“Pemeriksaan menemukan bahwa korban memakan biskuit yang diduga dicampur dengan ganja yang menyebabkannya mengalami sesak napas, pusing dan mual," kata kepala polisi Perak Datuk Seri Mohd Yusri Hassan Basri dalam pernyataan, Selasa (30/5/2023), dikutip dari Channel News Asia.

1. Korban kini dalam kondisi stabil

ilustrasi makan kue coklat (unsplash.com/Rosalind Chang)

Mohd Yusri mengatakan polisi menerima laporan tersebut pada Senin (29/5/2023) pukul 22.26 dari asisten medis di Klinik Kesehatan Lawin yang terletak di Gerik, distrik Hulu Perak.

"Dia (korban) awalnya dikirim ke klinik kesehatan Lawin untuk perawatan setelah menderita sesak napas, pusing, dan mual. ​​Seorang asisten medis di sana menghubungi kami tentang masalah itu," kata Mohd Yusri.

"Dia dirujuk ke Rumah Sakit Gerik sebelum dikirim ke Taiping." 

Kepala polisi Perak itu mengungkapkan korban, yang dibawa ke rumah sakit oleh ayahnya, sekarang dalam kondisi stabil. Namun, tes urine untuk menentukan apakah dia positif ganja atau tidak belum dapat dilakukan karena masih berfokus pada perawatannya.

2. Ayah korban ditetapkan sebagai tersangka

ilustrasi penangkapan (pexels.com/Kindel Media)

Mohd Yusri juga mengatakan polisi telah menangkap ayah korban yang berusia 38 tahun yang bekerja sebagai penyadap karet. Berdasarkan tes urine, tersangka dinyatakan positif tetrahydrocannabinol (THC). THC adalah komponen psikoaktif dan salah satu dari 113 kanabinoid yang diidentifikasi dalam tanaman ganja.

Tersangka kini telah ditahan hingga 3 Juni untuk penyelidikan berdasarkan Pasal 31 (1) (a) Undang-Undang Anak 2001 dan Pasal 15 (1) Undang-Undang Narkoba Berbahaya 1952.

Mohd Yusri berpesan kepada masyarakat untuk lebih berhati-hati dan melakukan pencegahan agar kejadian seperti itu tidak terulang kembali. Dia juga berharap masyarakat tidak membuat spekulasi apapun tentang kasus ini.

3. Efek ganja mulai dari euforia hingga relaksasi

ilustrasi ganja (unsplash.com/Budding)

Mengutip National Institute of Drug Abuse, saat ganja diisap, THC dan bahan kimia lain di dalam tanaman tersebut akan berpindah dari paru-paru ke aliran darah, yang akan dengan cepat membawanya ke otak. 

Banyak orang akan mengalami euforia yang menyenangkan dan rasa relaksasi. Efek umum lainnya juga adalah persepsi sensorik yang meningkat (misalnya, warna yang lebih cerah), tawa, persepsi waktu yang berubah, dan peningkatan nafsu makan.

Jika ganja dikonsumsi dalam makanan atau minuman, efek tersebut agak tertunda karena THC harus terlebih dahulu melewati sistem pencernaan. Biasanya, efek akan muncul setelah 30 menit hingga 1 jam kemudian. 

Makan atau minum ganja memberikan THC yang jauh lebih sedikit ke dalam aliran darah daripada merokok dalam jumlah yang sama. Karena efeknya yang tertunda, orang-orang mungkin secara tidak sengaja mengonsumsi lebih banyak THC daripada yang diinginkan.

Selain relaksasi dan euforia, beberapa orang juga dapat mengalami kecemasan, ketakutan, ketidakpercayaan, atau kepanikan. Efek ini lebih umum terjadi ketika seseorang mengonsumsi terlalu banyak ganja atau tidak berpengalaman menggunakannya.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Anata Siregar
EditorAnata Siregar
Follow Us