Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Gazprom Tolak Tudingan Pengurangan Pasokan Gas ke Eropa

Logo Gazprom di St Petersburg, Rusia. (instagram.com/stiripesurse)

Jakarta, IDN Times - Perusahaan Gas Negara Rusia, Gazprom pada Minggu (26/12/2021) menolak tudingan bahwa pihaknya sudah mengurangi pasokan gas ke Eropa. Hal ini diungkapkan terkait kejadian defisit pasokan gas alam di sejumlah negara Eropa di tengah musim dingin. 

Tudingan ini juga berada di tengah panasnya hubungan Rusia dan Ukraina dalam beberapa bulan terakhir. Bahkan, ketegangan antara keduanya telah mengakibatkan perselisihan antara Rusia dengan negara-negara Barat. 

1. Gazprom mengaku sudah memenuhi semua pasokan sesuai dengan kontrak

Dilansir dari Ukrinform, seorang perwakilan Gazprom, Sergey Kupriyanov mengungkapkan di sebuah stasiun televisi Rusia bahwa tudingan itu tidak berdasarkan kenyataan. 

"Semua tudingan yang ditujukan kepada Rusia dan Gazprom yang mengklaim mengirimkan sedikit pasokan gas ke Eropa sangat tidak mendasar, tidak dapat diterima dan salah. Gazprom tidak seharusnya disalahkan. Lebih baik Anda melihat diri sendiri di cermin" ungkap Kupriyanov. 

Bahkan, ia juga mengatakan jika Gazprom sudah memenuhi seluruh kontrak volume yang disetujui oleh beberapa negara, seperti Prancis dan Jerman. Gazprom sudah mengirimkan seluruh kapasitas yang didasarkan pada kontrak yang diajukan. 

"Pada tahun ini, Gazprom sudah mengirimkan gas alam ke Jerman sesuai dengan kontrak persetujuan senilai 50,2 miliar kubik meter. Bahkan, jumlah itu jauh lebih banyak dibanding tahun lalu" tambahnya. 

2. Tuduhan datang setelah Rusia menyetop pengiriman melalui pipa Yamal-Eropa

Masalah ini datang setelah Rusia dan Gazprom menghentikan pengiriman gas lewat pipa Yamal-Eropa yang melalui teritori Belarusia pada minggu lalu. Pasalnya penyetopan ini telah mengakibatkan harga gas alam di Uni Eropa naik melampaui 2 dolar AS (Rp28,5 ribu) per kubik meter. 

Di samping itu, penutupan operasional Yamal-Eropa telah berdampak terjadinya aliran balik gas. Hal ini didasarkan pada jaringan penyalur gas Jerman, Gazcade yang melaporkan bahwa aliran gas justru kembali ke Polandia dalam enam hari berturut-turut. 

Menurut data dari Gazcade, aliran gas alam yang mengarah ke Polandia itu mencapai 1,2 juta kilowatt per jam. Masalah ini yang membuat Menteri Energi Jerman menuding Rusia menahan pasokan gas alam, dikutip dari laman Euronews

3. Rusia tuding Jerman jual kembali gas alam ke Polandia

Dilaporkan dari The Moscow Times, Presiden Rusia Vladimir Putin juga menolak adanya arus terbalik gas alam di pipa gas perbatasan Jerman-Polandia. Bahkan, ia menyebut bila ini dilandasi motif politik dan menyebut Jerman dengan sengaja menjual kembali gas alam ke Polandia. 

Beberapa negara Eropa dalam beberapa minggu terakhir sudah menuding Rusia mengurangi pengiriman gas alam. Hal ini dimaksudkan untuk menekan Eropa di tengah tensi Rusia dengan Ukraina, serta agar disetujuinya pipa Nord Stream 2. 

Di samping Jerman, Polandia juga ikut menuding penyetopan aliran gas alam melalui Yamal-Eropa oleh Gazprom sebagai bentuk manipulasi. Sementara, Ukraina mempertanyakan keengganan Rusia untuk mengirimkan gas melalui pipa NS2. 

Padahal Gazprom dan Ukraina sudah memiliki kontrak persetujuan transit gas Rusia ke Eropa selama lima tahun mulai akhir 2019 lalu, dilansir dari DW

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Brahm
EditorBrahm
Follow Us