Gereja Palestina Geram Israel Batasi Akses Warga ke Masjid Al Aqsa

- Kepresidenan Palestina memperingatkan Israel atas pembatasan akses ke Masjid Al Aqsa selama Ramadan.
- Komite Gereja Palestina mengecam tindakan represif Israel sebagai bagian dari 'proyek Yahudisasi' Yerusalem dan tempat suci lainnya.
- Israel memberlakukan pembatasan terhadap warga Palestina untuk ibadah di Masjid Al Aqsa selama bulan Ramadan, dengan hanya memberikan izin kepada pria di atas 55 tahun dan wanita di atas 50 tahun.
Jakarta, IDN Times - Kepresidenan Palestina memperingatkan upaya Israel untuk memaksakan 'realitas baru' di Masjid Al Aqsa. Israel berniat membatasi akses jemaah ke masjid tersebut.
Komite Tinggi Presiden untuk Urusan Gereja di Palestina menegaskan, tindakan Israel tersebut harus dihentikan.
"Pengumuman pendudukan untuk menggandakan tindakan represifnya selama Ramadan, termasuk membatasi jumlah jamaah dan mengeluarkan perintah pengusiran, bertujuan untuk mengosongkan Masjid Al-Aqsa, mengisolasinya dari lingkungan Palestina," ucap komite tersebut, dilansir dari Anadolu, Sabtu (1/3/2025).
1. Komite mendesak komunitas internasional menghentikan aksi Israel

Komite Gereja Palestina meyakini bahwa tindakan represif Israel adalah bagian dari 'proyek Yahudisasi' untuk Yerusalem dan tempat suci lainnya.
"Komite mendesak egara-negara Arab dan Islam, lembaga-lembaga internasional, dan gereja-gereja di seluruh dunia untuk bertanggung jawab menghentikan agresi, mengakhiri pendudukan dan melindungi masa depan rakyat kita, tanah mereka, dan tempat-tempat suci mereka," kata komite tersebut dalam pernyataannya.
2. Israel selalu membatasi akses warga Palestina ke Al Aqsa setiap Ramadan

Hampir setiap tahun selama Ramadan, otoritas Israel memberlakukan pembatasan terhadap warga Palestina. Mereka dibatasi untuk melakukan ibadah di Masjid Al Aqsa.
Penyiar publik Israel, KAN, mengatakan bahwa polisi tidak akan mengizinkan warga Palestina yang dibebaskan dari penjara dalam beberapa minggu terakhir, untuk memasuki lokasi yang menjadi pusat perhatian selama bulan suci umat Islam.
KAN melaporkan, polisi akan mengerahkan 3.000 personel setiap hari di pos pemeriksaan yang mengarah ke Yerusalem Timur dan Masjid Al Aqsa sealam bulan Ramadan.
"Polisi merekomendasikan pemberian hanya 10.000 izin kepada warga Palestina dari Tepi Barat yang diduduki untuk memasuki Masjid Al-Aqsa selama bulan Ramadan. Izin akan diberikan kepada pria yang berusia lebih dari 55 tahun dan wanita yang berusia lebih dari 50 tahun," lapor KAN.
3. ICJ sebut pendudukan Israel di wilayah Palestina adalah ilegal

Masjid Al-Aqsa adalah situs tersuci ketiga di dunia bagi umat Islam. Orang-orang Yahudi menyebut daerah itu sebagai Temple Mount, mengklaim bahwa itu adalah situs dari dua kuil Yahudi di zaman kuno.
Israel menduduki Yerusalem Timur, tempat Al Aqsa berada, selama Perang Arab-Israel 1967. Israel mencaplok seluruh kota pada tahun 1980 dalam sebuah tindakan yang tidak pernah diakui oleh masyarakat internasional.
Mahkamah Internasional menyatakan pada Juli tahun lalu bahwa pendudukan Israel yang telah berlangsung lama di wilayah Palestina adalah ilegal, dan menuntut evakuasi semua permukiman di Tepi Barat dan Yerusalem Timur.