Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Ghouta Ditinggalkan, Douma Jadi Benteng Terakhir Pasukan Pemberontak

Oman Observer

Douma, IDN Times - Pasukan Pemberontak Suriah sudah mulai menarik diri dari beberapa kantong pertahanan mereka di Ghouta Timur pada hari Sabtu (24/3/2018) lalu. Mundurnya pemberontak dari benteng pertahanan di Ghouta Timur, membuat Kota Douma menjadi satu-satunya kekuatan terakhir yang mereka miliki di sana.

Sekitar 10 bus berangkat pada malam hari membawa pasukan pemberontak dan keluarganya pergi meninggalkan Ghouta Timur, menuju pengasingan di wilayah Barat Laut Suriah, seperti yang dilansir dari Reuters.

1. Ghouta jatuh, Douma berdiri sendirian

SCMP

Kemenangan pasukan Pemerintah Suriah terhadap pemberontak di Ghouta Timur, dikumandangkan dengan serentetan senjata yang ditembakkan ke langit pada Jumat malam (23/03/2018).

Disetujuinya perjanjian antara Pemberontak dan Pemerintah Suriah untuk menghentikan tembak-menembak di Ghouta Timur, membuat pasukan Pemberontak dipaksa keluar dan menyerahkan semua kantong pertahanan mereka.

Dikosongkannya kota-kota di Ghouta Timur, membuat pasukan Pemerintah Suriah dapat dengan cepat menguasai 70% wilayah tersebut. Tapi ada satu masalah yang masih muncul. Yaitu sebagian dari pasukan Pemberontak di Kota Douma menolak untuk menyerah.

Mereka menyatakan tetap akan mempertahankan Douma sampai titik darah penghabisan, dan tidak akan menyerahkan benteng pertahanan terakhir tanpa andanya pertumpahan darah.

2. Sebagian pemberontak lari menuju Idlib, lainnya mundur untuk mempertahankan benteng terakhir mereka

Saudi Gazette

Setelah kesepakatan telah disetujui, pada hari Sabtu (24/03/2018) sebagian pasukan pemberontak bersama keluarga mereka menarik diri dari Ghouta Timur untuk mundur menuju daerah pengasingan di Barat Laut, Provinsi Idlib, Suriah.

Setidaknya sudah terhitung 700 dari 7 ribu orang yang melarikan diri dari Ghouta pada hari Sabtu untuk menghindari kepemimpinan Presiden Bashar al Assad.

Bersama pasukan pemberontak, mereka mulai meninggalkan kota Zamalka, Arbin, Ein Terma, dan Jobar, menuju Provinsi Idlib yang sebagian besarnya masih dikontrol oleh pasukan pemberontak. Bagi mereka yang menolak untuk pergi, Kota Douma menjadi tujuan utama.

Douma merupakan benteng pertahanan terakhir pasukan pemberontak di dekat Kota Damaskus, Suriah, setelah jatuhnya Ghouta Timur. Sekarang dengan dimulainya penarikan mundur, baik mereka yang tetap ingin bertempur di Douma atau lari menuju Idlib, semua keputusan berada di tangan masing-masing.

3. Evakuasi warga sipil di Ghouta yang penuh dengan sandiwara

Malay Mail Online

Menurut laporan militer Rusia yang mengawasi pertempuran di Ghouta Timur, terhitung kurang lebih ada 105 ribu penduduk sipil yang telah dievakuasi dari wilayah Ghouta dengan total penduduk 400 ribu orang.

Mereka yang dievakuasi memiliki berbagai tujuan yang terpisah, sebagian melarikan diri untuk bergabung kembali bersama Pemerintahan Assad, sebagian hanya ingin selamat dari pertempuran, dan sisanya berusaha meninggalkan Ghouta Timur menuju Provinsi Idlib.

Tetapi di balik derasnya evakuasi, menurut pernyataan kelompok aktivis banyak dari pengungsi yang dipaksa untuk mendaftar menjadi tentara. Militer Rusia sebelumnya telah menjamin, bahwa semua orang yang dievakuasi akan sampai ke tujuan dan tidak dituntut.

Sayangnya, beberapa dari pengungsi dipaksa menjadi tentara oleh Pemerintah Suriah tanpa keterangan yang jelas. Walaupun begitu, pernyataan dari kelompok aktivis kemanusiaan masih belum dapat dikonfirmasi kebenarannya baik oleh Rusia maupun Pemerintah Suriah.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Topics
Editorial Team
Karl Gading S.
EditorKarl Gading S.
Follow Us