Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Hamas Sebut Sandera Israel Tewas karena Serangan Negaranya Sendiri

tentara IDF. (x.com/IDF)
Intinya sih...
  • Brigade Al Qassam melaporkan satu sandera perempuan tewas di Gaza utara oleh pasukan Zionis Israel.
  • Juru bicara Brigade Al Qassam, Abu Obaida, menuduh Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu bertanggung jawab atas kematian para sanderanya.
  • Kementerian Kesehatan Gaza mencatat 44.211 orang tewas, 104.567 terluka, dan 10 ribu hilang; PBB menyatakan 70% korban adalah anak-anak dan perempuan.

Jakarta, IDN Times - Sayap bersenjata Hamas, Brigade Al Qassam menyebut bahwa Israel lagi-lagi menewaskan warganya sendiri yang sedang disandera Hamas di Gaza.

Dilansir Middle East Eye, Senin (25/11/2024), sandera yang tewas merupakan warga Israel berjenis kelamin perempuan.

"Para pejuang yang ditugaskan untuk melindungi sandera musuh menyatakan ada satu sandera terbunuh di sebuah wilayah yang diserang oleh pasukan Zionis di Gaza utara," kata juru bicara Brigade Al Qassam, Abu Obaida.

1. Sandera Israel terancam karena pasukan negaranya sendiri

Ilustrasi terowongan komando Hamas yang sebagian berada di bawah markas UNRWA, dalam konteks konflik yang terus berlanjut antara Israel dan Hamas di Jalur Gaza. (Id.pinteres.com/nesiana)

Sementara itu, Obaida menyatakan nyawa sandera perempun lainnya, juga terancam oleh pasukan negaranya sendiri.

"Penjahat perang (Perdana Menteri Israel Benjamin) Netanyahu, pemerintahnya, dan para pemimpin militernya bertanggung jawab penuh atas nyawa para sanderanya, karena mereka terus menyebabkan kematian mereka," ungkap Obaida.

2. Jumlah korban tewas terus bertambah

ilustrasi perjuangan Palestina (pixabay.com/hosny salah)

Kementerian Kesehatan Gaza merilis data terbaru jumlah korban tewas yang mencapai 44.211 orang, per tadi malam. Sementara itu, sekitar 104.567 orang dinyatakan terluka dan setidaknya 10 ribu orang masih hilang, atau kemungkinan tewas dan terkubur di bawah reruntuhan.

Dalam 24 jam terakhir saja, Israel sudah membunuh 50 warga Palestina dan melukai 110 orang. PBB menyatakan bahwa 70 persen dari keseluruhan korban adalah anak-anak dan perempuan.

3. Banyak rute akses bantuan rawan penjarahan

ilustrasi anak gaza (pixabay.com/hosny salah)

Pejabat Program Pangan Dunia (WFP) mengatakan, banyak rute ke Gaza saat ini yang tak dapat dilalui karena rawan penjarahan. Adapun rute yang dilalui pada Sabtu adalah rute singkat yang tak dikenali di Karem Abu Salem.

Israel mengklaim pihaknya melakukan segala yang dapat dilakukannya untuk memastikan cukupnya bantuan memasuki wilayah Gaza. Israel mengklaim bahwa mereka tidak menghalangi distribusi bantuan kemanusiaan.

Seorang pejabat bantuan PBB mengatakan, pada Jumat, akses bantuan Gaza telah mencapai titik terendah, dengan pengiriman ke wilayah utara daerah kantong yang terkepung hampir mustahil dilakukan.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Sonya Michaella
EditorSonya Michaella
Follow Us