Houthi Kirim Serangan Kelima dalam 10 Hari ke Israel

- Houthi melancarkan serangan rudal ke Israel tengah sebanyak lima kali dalam 10 hari terakhir.
- Serangan terbaru menyebabkan sirene serangan udara berbunyi di Tel Aviv dan sembilan orang terluka.
- Israel telah menyesuaikan area peringatan yang lebih luas dan Dewan Keamanan PBB akan mengadakan pertemuan darurat untuk membahas serangan Houthi.
Jakarta, IDN Times - Kelompok Houthi dari Yaman kembali melancarkan serangan rudal ke Israel tengah pada Rabu (25/12/2024). Serangan itu berhasil dicegat oleh pertahanan udara Israel sebelum memasuki wilayah udaranya.
Dalam 10 hari terakhir, Houthi telah meluncurkan lima rudal balistik dan sedikitnya empat drone ke Israel. Kelompok tersebut terus melancarkan serangan sebagai bentuk dukungan terhadap Palestina yang dilanda perang.
1. Houthi mengklaim rudal mencapai target

Houthi mengatakan telah menembakkan rudal balistik hipersonik ke sasaran militer di Jaffa di Israel tengah. Yahya Saree, juru bicara kelompok itu mengatakan rudal tersebut mencapai sasarannya, dan akan melancarkan lebih banyak serangan hingga perang mematikan di Jalur Gaza berakhir, dilansir dari Anadolu agency.
Serangan terbaru itu itu menyebabkan sirene serangan udara berbunyi di Tel Aviv, yang diaktifkan agar orang bersembunyi dari jatuhnya pecahan rudal. Ada Sembilan orang terluka saat berlari mencari perlindungan.
Investigasi Komando Front Dalam Negeri Pasukan Pertahanan Israel (IDF) dalam serangan pada 21 Desember menemukan adanya penundaan dalam mengaktifkan sirene. Penyebab penundaan tidak dapat dijelaskam secara detail.
Terkait hal itu, IDF mengatakan setelah penyelidikan memutuskan untuk menyesuaikan area peringatan yang lebih luas.
2. PBB adakan pertemuan darurat untuk bahas konflik Houthi dan Israel

Pecahan besar dari rudal pencegat Israel mendarat di samping sebuah rumah di kota Be'er Ya'akov, menyebabkan kerusakan ringan di halaman tetapi tidak ada korban luka. Polisi mengatakan pecahan lain ditemukan di wilayah Shfela dan Modi'in, tapi tidak menimbulkan korban.
Warga Be'er Ya'akov, Mor Steinberg-Golan mengatakan ketika sirene berbunyi, ia dan keluarganya telah mengikuti rekomendasi dari IDF, dengan mencari perlindungan di ruang aman rumah mereka dan tinggal di sana selama beberapa menit.
“Kami ragu kalau (intersepsi) itu dekat dengan kami,” katanya, menambahkan bahwa ketika berada di halaman, ia dan keluarganya melihat serpihan intersepsi, sebesar dirinya, dikutip dariThe Times of Israel.
Steinberg-Golan juga mengatakan jika tidak bersembunyi mereka telah tewas terkena pecahan di dekat jendela, yang menghancurkan unit pendingin udara dari dudukan dindingnya.
Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) akan mengadakan pertemuan darurat pada 30 Desember untuk membahas serangan Houthi. Pada 24 Desember, Menteri Luar Negeri Gideon Sa'ar telah meminta dewan untuk mengadakan pertemuan guna mengutuk serangan tersebut.
3. Houthi terus menyerang dengan rudal dan drone

Houthi menembakkan rudal lainnya ke Israel pada 24 Desember, yang berhasil dicegat. Pada 21 Desember, upaya intersepsi gagal menghentikan rudal yang menghantam sebuah taman di Jaffa, yang menyebabkan 16 orang terluka ringan.
Pada 19 Desember, sebuah hulu ledak dari rudal Houthi yang berhasil dicegat meruntuhkan sebuah gedung sekolah, tapi tidak menimbulkan korban luka.
Serangan rudal lainnya menargetkan Israel tengah pada 16 Desember berhasil dicegat. Di hari itu, kelompok tersebut juga mengklaim telah meluncurkan serangan pesawat nirawak.
Houthi telah meluncurkan lebih dari 200 rudal dan 170 pesawat nirawak ke Israel pada 2023, sebagian besar berhasil dicegat. Kelompok itu juga melancarkan serangan rudal dan pesawat nirawak terhadap sekitar 100 kapal dagang terkait Israel yang melintasi Laut Merah, tapi hanya sedikit kapal yang memiliki hubungan dengan negara itu.