Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Hungaria Tolak Pengiriman Penasehat Militer UE ke Ukraina

Tentara Hungaria. (facebook.com/honvedelem.hu)
Intinya sih...
  • Hungaria menolak rencana pengiriman penasehat militer Uni Eropa ke Ukraina karena meningkatkan risiko perang yang lebih besar.
  • Hungaria mendukung proposal perdamaian China dan Brasil untuk mengakhiri perang di Ukraina dengan membantu rakyat Ukraina yang mengalami kesulitan.
  • Sekretaris Jenderal NATO baru, Mark Rutte, menyatakan akan terus membantu Ukraina dalam melawan Rusia dan menyebut Ukraina memiliki hak untuk bergabung dalam NATO.

Jakarta, IDN Times - Menteri Luar Negeri (Menlu) Hungaria Peter Szijjarto, pada Rabu (2/10/2024), mengatakan bahwa negaranya menolak rencana pengiriman penasehat militer Uni Eropa (UE) ke Ukraina. Ia mengklaim rencana tersebut akan meningkatkan risiko perang yang lebih besar. 

Pekan lalu, Hungaria menyatakan mendukung penuh proposal perdamaian yang diusulkan oleh China dan Brasil untuk menyudahi perang di Ukraina. Dalam perumusan poin tersebut, diketahui hanya tiga negara Eropa yang diundang, yakni Prancis, Hungaria, dan Swiss.  

1. Mengkhawatirkan ekskalasi perang di Ukraina

Menteri Luar Negeri Hungaria, Peter Szijjarto. (facebook.com/szijjarto.peter.official)

Szijjarto mengatakan, Hungaria menolak rencana perluasan dan perpanjangan program EU Military Assistance Mission in support of Ukraine (EUMAM) di Ukraina. 

"Sejak awal Hungaria sudah menolak melatih tentara Ukraina di dalam teritori negaranya. Kami pun menolak melibatkan tentara ataupun membiayai misi itu untuk menyediakan pelatihan militer kepada tentara Ukraina," tuturnya, dilansir Daily News Hungary

"Hungaria tidak akan menahan negara lain untuk ambil bagian dalam ini. Namun, mengingat proposal ini sangat berbahaya karena mengirimkan penasehat militer ke Ukraina dalam tugas koordinasi dengan personel militer Ukraina tentu ini berbuntut pada ekskalasi perang. Maka, kami tidak bisa mendukung rencana ini," tambahnya. 

Ia menambahkan, ekskalasi perang di Ukraina sangat berbahaya tidak hanya bagi keamanan di Ukraina, tapi juga negara tetangganya, termasuk Hungaria. 

2. Hungaria akan terus kirimkan bantuan kemanusiaan ke Ukraina

Pada pertemuannya dengan Menlu Ukraina Andriy Sybiha, Szijjarto mengatakan bahwa Hungaria akan melanjutkan pengiriman bantuan kemanusiaan ke Ukraina. Ia menyebut negaranya akan membantu rakyat Ukraina yang mengalami kesulitan.

"Hungaria siap ambil bagian dalam upaya rekonstruksi Ukraina. Ini bukan hanya bagian dari pernyataan dan kami akan beraksi juga. Kami sudah melakukannya meski di tengah perang dengan mengembalikan operasional layanan kesehatan dan pendidikan di Ukraina," terangnya, dikutip The Budapest Times.

Ia menambahkan, Hungaria sudah berperan dalam mengamankan suplai gas alam dan listrik di Ukraina di tengah peperangan. 

"Sejak awal perang, sebanyak 300 miliar meter kubik gas alam sudah dikirimkan dari Hungaria ke Ukraina. Ini menjadi pengiriman tertinggi listrik dari Hungaria ke Ukraina dan 45 persen impor listrik Ukraina melewati Hungaria," sambungnya. 

3. NATO berjanji terus membantu Ukraina

Tentara Ukraina. (x.com/DefenceU)

Setelah ditetapkan sebagai Sekretaris Jenderal NATO yang baru, Mark Rutte mengatakan akan terus membantu Ukraina dalam melawan Rusia. Ia pun menyebut Ukraina memiliki hak untuk bergabung dalam NATO. 

"Tidak ada keamanan terakhir yang dapat dicapai di Eropa tanpa kemerdekaan dan kekuatan dari Ukraina. Maka dari itu, Ukraina memiliki hak penuh untuk bergabung dalam aliansi NATO," tutur mantan Perdana Menteri Belanda tersebut, dilansir RFE/RL.

"Kami harus memastikan bahwa Ukraina mampu menjaga kedaulatan, kemerdekaan, dan tetap menjadi negara demokrasi," sambungnya. 

Sementara, Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy menyambut baik penetapan Rutte sebagai Sekretaris Jenderal NATO. Ia mengaku akan bekerja sama dengannya untuk memperkuat keamanan Euro-Atlantik dan melanjutkan arah Ukraina untuk menjadi anggota NATO. 

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Brahm
EditorBrahm
Follow Us