Imbas Agresi Rusia, NATO Pertimbangkan Tambah Pasukan di Eropa Timur

Jakarta, IDN Times - Para menteri pertahanan NATO akan membahas skema peningkatan pertahanan di sepanjang front timur. Skema itu dipersiapkan karena agresi Rusia di Ukraina semakin dekat dengan perbatasan negara anggota NATO.
Para menteri akan mengadakan pertemuan pada Rabu (16/3/2022), sebelum KTT luar biasa NATO yang digelar pekan depan, dikutip dari The New York Times.
1. NATO sebut agresi Rusia ciptakan realita keamanan baru

Berdasarkan keterangan Sekjen NATO Jens Stoltenberg, para menteri akan memperkuat sisi timurnya di darat, udara, dan air. Menurut Stoltenberg, invasi Rusia dan koordinasinya dengan Belarus telah menciptakan realitas keamanan baru.
"Kita perlu mengatur ulang postur militer NATO untuk realitas baru ini. Ini bisa juga dengan memperbanyak pasukan di bagian timur aliansi dengan kewaspadaan tinggi, dan lebih banyak peralatan yang ditempatkan di sana,” kata Stoltenberg.
Pada saat yang sama, Stoltenberg kembali mengingatkan bahwa serangan terhadap satu anggota NATO berarti serangan terhadap seluruh aliansi.
2. NATO ingin negara anggotanya tambah anggaran pertahanan

Para menteri juga akan bertemu dengan Menteri Pertahanan Ukraina Oleksii Reznikov, yang mendesak NATO agar menerapkan zona larangan terbang di langit Ukraina. Meski NATO telah menolak permintaan itu, tapi Reznikov kekeh bahwa opsi itu masih dapat dibicarakan.
NATO menolak menerapkan larangan zona terbang karena hanya akan memperluas skala konflik, yang berarti melibatkan sekutu Barat dalam perang secara langsung di Ukraina.
Stoltenberg juga menyarankan anggotanya untuk meningkatkan pengeluaran pertahanan hingga minimal 2 persen dari PDB, seiring keputusan Jerman yang meningkatkan anggaran pertahanannya.
"Kita harus berinvestasi lebih banyak untuk melindungi perdamaian dan kebebasan dan menjunjung tinggi nilai-nilai kita," katanya.
3. Serangan Rusia semakin dekat dengan perbatasan anggota NATO

Pada KTT NATO pekan depan, Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden dikabarkan akan hadir secara langsung di Brussels, Belgia. Acara itu akan menjadi lawatan perdana Biden ke Eropa sejak perang di Ukraina dimulai pada 24 Februari lalu.
Sekutu Eropa memberikan lebih banyak tekanan kepada AS untuk mengambil lebih banyak tindakan, selain sanksi dan bantuan militer, dalam menghadapi serangan Rusia yang belum diketahui kapan berakhir.
Rusia menyerang pangkalan militer Ukraina pada Minggu di dekat perbatasan Polandia, yang menyebabkan puluhan orang tewas dan memicu ketakutan bahwa perang itu mendekati perbatasan timur NATO, dikutip dari The Straits Times.