Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

PM Inggris: Setop Kecanduan Energi Rusia atau Putin Makin Berkuasa

Perdana Menteri Inggris, Boris Johnson, saat berbicara dengan Presiden Komisi Eropa Ursula von der Leyen melalui sambungan telepon pada 8 Desember 2020. (Facebook.com/Boris Johnson)

Jakarta, IDN Times - Perdana Menteri Inggris, Boris Johnson, menyerukan agar negara-negara Barat mengakhiri ‘kecanduan’ energi dengan Rusia. Menurut Johnson, ketergantungan yang tinggi terhadap minyak dan gas Rusia memungkinkan Presiden Vladimir Putin untuk ‘memeras’ dunia.

Kemudian, Johnson juga menyinggung peristiwa aneksasi Krimea 2014 silam, yang dia sebut sebagai ‘dosa besar’ para pemimpin Barat karena tidak tegas menindak Putin kala itu.

“Akibatnya, ketika dia (Putin) akhirnya datang untuk melancarkan perang ganasnya di Ukraina, dia tahu dunia akan merasa sangat sulit untuk menghukumnya. Dunia tidak bisa menjadi sasaran pemerasan terus-menerus ini,” kata Johnson kepada Daily Telegraph.

1. Putin akan terus 'berkuasa' selama negara Barat masih bergantung pada Rusia

Presiden Rusia Vladimir Putin (ANTARA FOTO/REUTERS/Maxim Zmeyev)

Johnson menyampaikan komentar itu sebelum berkunjung ke Arab Saudi, untuk memulai pembicaraan dengan Putra Mahkota Mohammed bin Salman, di tengah meroketnya harga bahan bakar imbas perang di Ukraina.

"Selama Barat secara ekonomi bergantung pada Putin, dia akan melakukan semua yang dia bisa untuk mengeksploitasi ketergantungan itu," ungkap dia.

"Jika dunia dapat mengakhiri ketergantungannya pada minyak dan gas Rusia, kita bisa membuatnya krisis uang tunai, menghancurkan strateginya dan mengalahkannya,” tambah Johnson.

2. Inggris akan investasi di energi terbarukan untuk cari alternatif energi Rusia

Perdana Menteri Inggris, Boris Johnson, saat mengumumkan kebijakan lockdown nasional ketiga pada 5 Januari 2020. (Facebook.com/Boris Johnson)

Kebijakan larangan impor minyak dan gas telah dimulai Amerika Serikat (AS) sejak pekan lalu. Langkah yang semula ditetang oleh Jerman, kini telah mendapat persetujuan dari Inggris dan Uni Eropa.

“Sesegera mungkin (larangan impor akan diberlakukan),” kata Johnson.

Beberapa negara Barat mengakui konsekuensi dari larangan impor energi Rusia, yaitu kenaikan harga. Mereka harus mencari alternatif energi sesegera mungkin untuk mencegah krisis.

Sejumlah politisi Jepang, salah satu negara di Asia yang mengikuti langkah negara-negara barat, menyarankan supaya pembangkit listrik tenaga nuklir di Fukushima dioperasikan kembali, sebagai alternatif energi Rusia.

Sementara itu, pemerintah Inggris akan segera menerbitkan Strategi Keamanan Energi Inggris akhir bulan ini. Menurut Johnson, roadmap itu akan meningkatkan nilai investasi di energi terbarukan, termasuk ladang angin lepas pantai dan tenaga surya.

3. China pastikan tidak akan membantu Rusia

Menlu China Wang Yi (Screenshot Zoom Kemlu)

Di tengah upaya menekan Rusia, AS juga memperingatkan China supaya tidak memberi bantuan militer dan uang kepada Moskow.

China menegaskan bahwa mereka tidak akan memberikan bantuan kepada Rusia. Menteri Luar Negeri China, Wang Yi, menuturkan bahwa negaranya memiliki kepentingan nasional yang harus diamankan, termasuk menghindari sanksi dari negara-negara Barat karena membantu Rusia.

“China bukan pihak dalam krisis, apalagi ingin terkena sanksi. China memiliki hak untuk melindungi hak dan kepentingannya yang sah,” kata Wang, dikutip dari Al Jazeera.

Sementara itu, Kremlin telah membantah kabar yang digaungkan oleh Washington, bahwa Moskow membutuhkan bantuan Beijing.  

"Tidak (meminta bantuan China), Rusia memiliki potensinya sendiri untuk melanjutkan operasi, yang, seperti yang telah kami katakan, sedang berlangsung sesuai dengan rencana dan akan selesai tepat waktu dan penuh," kata juru bicara Kremlin, Dmitry Peskov.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Vanny El Rahman
EditorVanny El Rahman
Follow Us