India Siap Jadikan Rusia sebagai Mitra Pengembangan Senjata Modern

Jakarta, IDN Tims - Menteri Luar Negeri India Subrahmanyam Jaishankar bertemu dengan Presiden Rusia Vladimir Putin di Moskow pada Rabu (27/12/2023). Keduanya mengatakan hubungan bilateral mengalami kemajuan meski di tengah masa yang bergejolak.
Jaishankar akan berada di Rusia selama lima hari. Dalam pertemuan itu, ia mengatakan perdagangan kedua negara membuat kemajuan dengan nilai lebih dari 50 miliar dolar atau Rp771,2 triliun.
Putin juga menyampaikan undangan kepada Perdana Menteri India Narendra Modi untuk berkunjung ke Rusia. Kedua pemimpin itu telah menjalin hubungan persahabatan dan Modi sendiri mengambil posisi netral dalam konflik Rusia-Ukraina.
1. Hubungan perdagangan yang berkelanjutan

India memiliki posisi penting bagi Rusia, khususnya sebagai pasar minyak mentah. Ini karena sanksi negara-negara Barat yang membatasi ekspor minyak Rusia.
"Sangat penting untuk membuat interaksi perdagangan kita lebih berkelanjutan. Kita perlu memikirkan bagaimana mencapai hal ini," kata Jaishankar dikutip dari Associated Press.
"Kami berharap bisa melampauinya tahun ini. Dan yang penting perdagangan ini lebih seimbang, berkelanjutan, dan memberikan akses pasar yang adil," tambahnya.
Putin mengatakan bahwa perdagangan antara Rusia dan India meningkat selama dua tahun berturut-turut, terutama karena minyak mentah dan teknologi tinggi.
2. Kerja sama militer dan produksi senjata modern bersama
Selain Putin, Jaishankar juga bertemu timpalannya Menteri Luar Negeri Rusia Sergey Lavrov. Dalam konferensi pers bersama, Lavrov mengatakan pertemuan itu membahas prospek kerja sama militer-teknis dan produksi bersama senjata modern.
"Kami juga memiliki langkah-langkah spesifik di bidang ini. Kerja sama kami bersifat strategis, dan memperkuatnya sejalan dengan itu untuk kepentingan nasional negara-negara, kepentingan keamanan di benua Eurasia," kata Lavrov dikutip NDTV.
Selama beberapa dekade, Rusia adalah pemasok senjata utama India. Sekitar dua pertiga peralatan militer New Delhi berasal dari Moskow. Meski begitu, saat ini India telah mencoba mendiversifikasi peralatannya dari negara lain.
Jaishankar menyebut Rusia sebagai mitra berharga yang teruji oleh waktu. Hubungan dua negara didasarkan pada konvergensi strategis dan pada kepentingan geopolitik.
3. India menjaga jarak tapi tetap dekat dengan Rusia

Selama konflik Rusia-Ukraina, India memilih posisi netral dan tetap menjalin persahabatan Rusia. Selama beberapa dekade, India dan Rusia juga mengadakan pertemuan puncak tahunan.
Tapi sejak perang di Ukraina, pertemuan puncak kedua negara itu belum pernah diadakan.
Dilansir VOA News, New Delhi tidak menyampaikan alasan resmi mengapa tidak mengadakan pertemuan. Tapi para analis melihatnya sebagai cara India agar tetap dapat berhubungan baik dengan negara-negara Barat.
"India menghindari pertemuan puncak dengan Putin karena tidak ingin dianggap terlalu dekat dengan Rusia. Pada saat yang sama, penting untuk menunjukkan kepada Rusia dan dunia bahwa India tidak mengabaikan mereka dengan cara apa pun," menurut Manoj Joshi, peneliti terkemuka di Observer Research Foundation di New Delhi.