Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Indonesia Siap Jadi Tuan Rumah Pertemuan soal Myanmar

Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi bersama Menlu Malaysia dan Laos membahas konflik Myanmar. (dok. Kemlu RI)

Jakarta, IDN Times - Menteri Luar Negeri Republik Indonesia Retno Marsudi, menyatakan Indonesia siap menjadi tuan rumah pertemuan Utusan Khusus untuk isu Myanmar.

Hal ini diungkapkan Retno ketika bertemu Menlu Malaysia dan Menlu Laos untuk membahas troika isu Myanmar. Troika dibentuk atas inisiatif Indonesia selama keketuaan di ASEAN tahun lalu.

Troika juga digunakan untuk memastikan keberlanjutan dan kesinambungan upaya ASEAN membantu Myanmar, keluar dari krisis serta implementasi Lima Poin Konsensus (5PC).

“Peran aktif negara tetangga dan mitra kunci harus menjadi bagian yang terintegrasi dari upaya ASEAN, termasuk didalam mengatasi berbagai dampak dari krisis di Myanmar. Seperti tadi saya sebutkan munculnya kejahatan lintas batas online scam, penyelundupan obat terlarang, dan lain-lain,” kata Retno, dalam keterangannya, Kamis (25/7/2024).

1. Troika harus diperkuat

Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi bersama Menlu Malaysia dan Laos membahas konflik Myanmar. (dok. Kemlu RI)

Selain itu, Retno juga menegaskan  pentingnya troika Myanmar ini diperkuat, khususnya untuk mengimplementasi 5PC.

“Indonesia mengusulkan agar para menteri menunjuk pejabat di bawah menteri untuk menindaklanjuti pertemuan troika ini,” ungkap Retno.

2. Bantuan kemanusiaan ke Myanmar perlu ditingkatkan

Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi bersama Menlu Malaysia dan Laos membahas konflik Myanmar. (dok. Kemlu RI)

Soal meningkatnya jumlah pengungsi di Myanmar, terutama pengungsi internal, Retno mengatakan, bantuan kemanusiaan untuk Myanmar perlu diperbesar, terutama jika menyangkut soal Rohingya.

“Komitmen kita untuk para pengungsi Rohingya harus tetap dapat menjadi salah satu prioritas bagi ASEAN,” tegas diw.

Retno juga kembali menegaskan pemberian dan penyaluran bantuan kemanusiaan tidak boleh dipolitisasi pihak siapa pun di Myanmar.

3. Baru 12 persen kebutuhan bantuan dapat dipenuhi

potret negara Myanmar (pexels.com/Munzir)

Ironisnya, data terbaru menunjukkan baru 12 persen kebutuhan bantuan kemanusiaan dapat dipenuhi di Myanmar.

“Oleh karena itu, saya ingatkan agar efektif pendekatan kepada negara-negara donor harus dilakukan,” ucap dia.

“Saya juga menyampaikan agar ASEAN dapat bersinergi dan bekerja sama dengan Utusan Khusus PBB untuk Myanmar, guna memastikan penyaluran bantuan yang efektif dan aman,” kata Retno.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Sonya Michaella
EditorSonya Michaella
Follow Us