Inggris Komitmen Dukung ASEAN dari Ekonomi hingga Pemberdayaan Manusia

- Inggris mendukung transisi hijau dan ekonomi kreatif ASEAN
- Bekerja dengan ASEAN untuk rencana aksi Resolusi 1325 DK PBB
- Investasi pada pengembangan sumber daya manusia di ASEAN, termasuk program beasiswa dan dukungan untuk usaha menengah
Jakarta, IDN Times - Duta Besar Inggris untuk ASEAN Helen Fazey menegaskan komitmen London untuk memperkuat hubungan dengan ASEAN melalui program-program yang berorientasi pada dampak nyata. Ia mengatakan, dukungan tersebut diberikan sebagai pengakuan terhadap peran sentral ASEAN dalam menjaga stabilitas dan kemakmuran kawasan.
Fazey menjelaskan, Inggris melihat ASEAN sebagai aktor kunci dalam upaya global menghadapi tantangan lintas negara, termasuk perubahan iklim.
“Kami melakukan itu sebagai bentuk pengakuan dan dukungan pada sentralitas ASEAN serta peran sentral yang dimainkan ASEAN dalam stabilitas dan kemakmuran kawasan ini,” ujarnya dalam pengarahan media, Jumat (21/11/2025).
Karena itu, berbagai inisiatif yang diluncurkan Inggris diarahkan untuk memperkuat kapasitas negara-negara ASEAN mengelola tantangan jangka panjang, terutama dalam pembangunan berkelanjutan.
Ia menambahkan, sebagai misi diplomatik, Inggris berfokus pada penguatan kerja sama strategis yang dapat menghasilkan dampak konkrit bagi negara-negara anggota. Pendekatan ini menurutnya menjadi prioritas pribadi selama masa tugasnya sebagai duta besar.
Fazey juga menegaskan kembali pentingnya hubungan erat dengan ASEAN sebagai mitra dialog. Ia menyebut, Inggris akan terus mendukung agenda serta prioritas organisasi tersebut dalam kerangka kerja sama regional.
1. Dukungan Inggris pada transisi hijau dan ekonomi kreatif

Menurut Fazey, Inggris saat ini bekerja dengan PBB melalui Green Transition Fund untuk membantu ASEAN menyiapkan proyek-proyek investasi hijau.
“Kami bekerja dengan PBB mengembangkan jalur investasi hijau untuk proyek energi terbarukan dan efisiensi energi,” ujarnya.
Selain transisi energi, Inggris turut mendukung pengembangan kerangka ekonomi kreatif ASEAN. Fazey mengatakan sektor tersebut terbukti dapat berkontribusi besar pada ekonomi nasional.
“Kami tahu dari pengalaman kami bahwa ekonomi kreatif dapat memberikan kontribusi signifikan, dan kami ingin mendukung ASEAN mengembangkan sektor itu,” katanya.
Inggris juga menjalankan program membantu ASEAN menghadapi tantangan pembangunan infrastruktur dan urbanisasi. Program ini menekankan peningkatan kapasitas negara-negara anggota dalam merencanakan dan mengelola pembangunan jangka panjang.
Fazey menilai, seluruh program tersebut menunjukkan komitmen Inggris memberikan dukungan langsung dan berbasis kebutuhan. Ia menyebut, dukungan tersebut merupakan upaya memperkuat kemitraan strategis jangka panjang dengan ASEAN.
2. Bersama ASEAN bekerja susun rencana aksi Resolusi 1325 DK PBB

Fazey menjelaskan, Inggris bekerja dengan ASEAN dan UN Women untuk membantu penyusunan rencana aksi terkait pelaksanaan Resolusi DK PBB 1325 tentang perempuan, perdamaian, dan keamanan.
“ASEAN adalah satu-satunya organisasi multilateral yang memiliki rencana aksi di tingkat itu,” katanya.
Ia menilai, kerja sama tersebut sangat penting untuk memperkuat perlindungan perempuan dalam konteks konflik dan stabilitas regional. Selain di tingkat ASEAN, Inggris juga bekerja dengan sejumlah negara anggota untuk memperkuat kapasitas nasional dalam isu keamanan.
Dalam penjelasannya, Fazey menyampaikan, dukungan ini mencakup konsultasi teknis dan pendampingan kebijakan. Ia mengatakan, pendekatan tersebut bertujuan membantu negara-negara ASEAN menghadapi dinamika geopolitik yang semakin kompleks.
“Semua ini tentang membangun kapasitas dan membantu ASEAN sebagai mitra strategis,” ujarnya.
Dia menegaskan, fokus jangka panjang Inggris dalam memperkuat kerja sama keamanan.
3. Investasi SDM ASEAN

Fazey mengatakan, Inggris terus berinvestasi pada pengembangan sumber daya manusia di ASEAN. “Anda mungkin familiar dengan Chevening, itu adalah merek global Inggris. Kami memiliki program Chevening khusus ASEAN,” katanya.
Inggris juga menjalankan program beasiswa untuk perempuan di STEM serta dukungan untuk pembelajaran dasar seperti literasi dan numerasi. Fazey menegaskan, investasi pada pendidikan merupakan pondasi penting bagi pembangunan inklusif di kawasan.
Selain itu, Inggris mendukung pengembangan usaha menengah lewat program kewirausahaan dan pelatihan ekspansi bisnis. Menurut Fazey, sektor tersebut memainkan peran kunci dalam pertumbuhan ekonomi nasional dan regional.
Ia menutup pernyataannya dengan menyampaikan komitmen pribadi untuk memperkuat hubungan kedua pihak.
“Saya ada di sini untuk mendengar, belajar, dan berkontribusi memperkuat hubungan antara Inggris dan ASEAN,” ujarnya.

















