Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Inggris Resmi Larang Pedang Ninja untuk Tekan Angka Kejahatan Pisau

ilustrasi pedang ninja (freepik.com/freepik)
ilustrasi pedang ninja (freepik.com/freepik)
Intinya sih...
  • Kejahatan pisau di Inggris dan Wales naik 87 persen dalam satu dekade terakhir, dengan 54.587 kasus pada 2024.
  • Pemerintah Inggris merespons tragedi Southport dengan melarang pedang ninja dan senjata tajam lainnya serta melakukan amnesti senjata.
  • Pemerintah Inggris mengadakan aksi amnesti senjata secara besar-besaran, dengan lebih dari 1.000 senjata diserahkan secara sukarela oleh warga selama Juli 2025.

Jakarta, IDN Times - Pemerintah Inggris resmi memberlakukan larangan total terhadap kepemilikan, penjualan, dan pembuatan pedang ninja, pada Jum'at (1/8/2025). Larangan ini merupakan langkah terbaru dalam upaya penindakan kejahatan pisau di Inggris dan Wales, setelah aksi amnesti selama sebulan yang telah menyita lebih dari 1.000 senjata tajam.

Kementerian Dalam Negeri Inggris mengumumkan bahwa kebijakan ini ditetapkan sebagai bagian dari strategi nasional memerangi kejahatan pisau, yang dalam satu dekade terakhir mengalami peningkatan signifikan.

1. Kejahatan pisau dan peningkatan statistika selama satu dekade

Pihak berwenang mengungkapkan bahwa selama sepuluh tahun terakhir, kejahatan pisau di Inggris dan Wales melonjak hingga 87 persen. Pada 2024 saja, tercatat 54.587 kasus kejahatan pisau, naik dua persen dibandingkan tahun 2023, menjadikan angka ini salah satu yang tertinggi di Eropa. Data tersebut dikemukakan oleh Kementerian Dalam Negeri Inggris pada pengumuman resmi di London.

Menurut laporan pemerintah, meskipun terjadi peningkatan secara nasional, beberapa kawasan seperti West Midlands mengalami penurunan jumlah perampokan bersenjata pisau sebesar 25 persen dalam kurun waktu satu tahun terakhir.

2. Tragedi Southport dan respons legislatif pemerintah Inggris

Peristiwa tragis menimpa warga Southport pada Juli 2024, saat seorang remaja, Axel Rudakubana, menyerang acara dansa bertema Taylor Swift untuk anak-anak dengan senjata tajam dan menewaskan tiga gadis serta melukai sepuluh orang lainnya. Tragedi ini menjadi salah satu kasus penikaman paling mengejutkan sepanjang sejarah Inggris modern.

Pemerintah Inggris segera memperketat aturan dengan memberlakukan larangan terhadap berbagai jenis senjata tajam, termasuk pedang ninja, machete, dan zombie-style knives.

"Kami berkomitmen menerapkan verifikasi umur ketat untuk pembelian pisau dan menindak tegas penjualan senjata melalui media sosial," kata Perdana Menteri Inggris, dilansir US News.

Kebijakan ini juga didorong oleh kasus Ronan Kanda, seorang remaja yang tewas karena serangan pedang ninja pada 2022, sehingga undang-undang baru ini sering disebut ‘Ronan’s Law’.

3. Amnesti senjata dan implementasi larangan nasional

Selama Juli 2025, pemerintah Inggris mengadakan aksi amnesti senjata secara besar-besaran, dengan mengerahkan lebih dari 37 titik pengumpulan bin amnesti serta satu unit van keliling di kawasan rawan kejahatan. Pada Jum'at (1/8/2025), otoritas menyatakan lebih dari 1.000 senjata telah secara sukarela diserahkan oleh warga.

“Kami sepenuhnya mendukung larangan ini karena senjata berbahaya tidak memiliki kegunaan lain selain menimbulkan cedera serius," kata Mark Barber, perwakilan kepolisian setempat.

Program amnesti ini menjadi bagian penting dari misi pemerintah untuk mengurangi separuh angka kejahatan pisau dalam satu dekade mendatang, terutama menyasar kalangan muda di kota-kota utama seperti London, Greater Manchester, dan West Midlands. Pihak berwenang masih mempertimbangkan apakah bin amnesti akan tetap tersedia setelah kampanye resmi berakhir pada Agustus 2025.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Anata Siregar
EditorAnata Siregar
Follow Us