Ingin Bertemu Perdana Menteri Bangladesh, Pemuda Nekat Bajak Pesawat

Dhaka, IDN Times - Mahadi, lelaki 20 tahun berdarah Bangladesh, nekat membajak Biman Bangladesh Airlines untuk penerbangan Dhaka menuju Dubai pada Minggu (24/2) kemarin. Pelaku juga menyandera seorang kru pesawat saat pesawat mendarat darurat di Bandara Internasional Shah Amanat, Chittagong, Bangladesh.
Dilansir dari Dhaka Tribune, kontak senjata sempat terjadi ketika petugas keamanan meminta pelaku melepas sandera.
“Tapi dia menolak melakukannya dan mencoba menyerang petugas di dalam pesawat,” ujar Mayjen Matiur, pasukan Angkatan Darat pemimpin Divisi Infanteri ke-24, saat menggelar jumpa pers seusai operasi keamanan.
“Tersangka dilumpuhkan dengan tembakan, tapi kami telah mengetahui bahwa dia akan meninggal dalam waktu cepat,” sambung Matiur.
1. Pelaku mengambil komando kokpit dan paksa pilot melakukan pendaratan darurat

Pelaku berusaha mengambil komando kokpit tidak lama setelah pesawat lepas landas dari Bandara Internasional Hazrat Shahjalal, Dhaka. Dia kemudian meminta pilot untuk melakukan pendaratan darurat.
Saat konferensi pers, otoritas berwenang tidak memberikan keterangan jelas soal bagaimana senjata api yang dibawa pelaku, luput dari pantauan petugas keamanan bandara.
Sebelum mendarat, Matiur menjelaskan bahwa petugas Air Traffic Control (ATC) telah mendapat kabar soal pembajakan pesawat yang terjadi pada pukul 17.33.
"Pilot telah memberi tahu ATC tentang situasi kemudian segera diberi tahu ke Angkatan Udara sebelum melakukan pendaratan pada 17.41,” lanjut dia.
2. Motif pelaku ingin bertemu perdana menteri

Sebelum melumpuhkan pelaku, petugas sempat berkomunikasi dengan pelaku terkait motif kejahatannya. Ternyata, pelaku nekat melakukan aksi tersebut karena ingin bertemu Perdana Menteri Bangladesh Sheikh Hasina
“Pembajak tidak mengatakan mengapa dia ingin berbicara dengan perdana menteri. Tidak ada komunikasi lebih lanjut dengan dia, kami ingin mengakhiri insiden ini sesegera mungkin,” tambah Matiur.
3. Tidak ada korban atas aksi penyanderaan Pesawat Boeing 737-800 itu

Mayjen Matiur memastikan, tidak ada korban dari sekitar 134 penumpang dan 14 kru pesawat atas insiden penyanderaan Pesawat Boeing 737-800 itu.
Kondisi pesawat juga tidak bermasalah, tidak ditemukan tanda-tanda kerusakan. Dalam waktu dekat, otoritas berwenang akan membentuk komite penyelidikan ihwal kasus tersebut.
“Namun prioritas kami sekarang adalah untuk melanjutkan operasi normal di Bandara Internasional (Chittagong) ini sesegera mungkin,” sambung Wakil Angkatan Udara, Marsekal Mafid.