Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Intelijen AS: Kelompok Pro-Ukraina Dalangi Ledakan Pipa Nord Stream

ilustrasi (Unsplash.com/Helio Dilolwa)

Jakarta, IDN Times - Laporan terbaru intelijen Amerika Serikat (AS), pada Selasa (7/3/2023), mengatakan bahwa ledakan pipa gas Nord Stream tahun lalu dilakukan oleh kelompok pro-Ukraina. Hal itu disampaikan oleh pejabat AS yang melakukan peninjauan laporan.

Namun, laporan tersebut tidak mengidentifikasi sumber intelijen atau kelompok yang terlibat. Para pejabat AS juga tidak memiliki bukti, bahwa Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy terlibat dalam peledakan pipa yang mengalirkan gas alam langsung dari Rusia ke Eropa.

1. Kelompok pro-Ukraina lawan Presiden Putin

Ilustrasi. (Pixabay.com/OpenClipart-Vectors)

Menurut New York Times, media yang pertama kali melaporkan keterkaitan kelompok pro-Ukraina dalam ledakan Nord Stream, Kiev diuntungkan dengan kejadian tersebut. Sebab, kerusakan pada gas itu mencegah Rusia meraup jutaan dolar dari penjualan gas alam ke Eropa.  

Dilansir The Moscow Times, para pejabat AS mengatakan bahwa sabotase dilakukan sebagai upaya melawan Presiden Vladimir Putin. 

Serangan pipa Nord Stream juga menambah tekanan harga energi yang kemudian melonjak di negara-negara sekutu Ukraina, khususnya Jerman.

2. Dugaan pelaku terdiri dari enam orang

Nord Stream tersebut adalah salah satu proyek mahal dan menjadi salah satu sumber pendapatan besar Rusia dalam penjualan gas alam ke Eropa.

Penyelidikan yang dilakukan oleh penyidik dari Jerman, dilansir France24, mengatakan kelompok pro-Ukraina itu terdiri dari lima lelaki dan satu perempuan. Mereka menggunakan paspor palsu.

Pejabat Jerman juga telah mengidentifikasi kapal yang diduga digunakan dalam serangan pipa tersebut. Mereka menyewa kapal pesiar dan penyewa merupakan perusahaan yang berbasis di Polandia, milik dua pengusaha Ukraina. Enam orang itu berlayar dari pelabuhan Rostock Jerman pada 6 September 2022.

Kapal pesiar itu kembali dalam keadaan tidak bersih, dengan jejak bahan peledak di atas meja kabin.

3. Ada dugaan pelaku berasal dari Rusia

Penyelidikan lain yang dilakukan Denmark menyebutkan bahwa ada empat lubang di pipa Nord Stream 1 dan Nord Stream 2. Ledakan itu sangat kuat, sehingga dipercaya terjadi karena sabotase.

Adapun laporan AS, dilansir BBC, mengatakan bahwa para pelaku kemungkinan besar adalah warga Ukraina, Rusia, atau keduanya. 

Para pejabat AS juga tidak memiliki indikasi siapa yang mengambil bagian, siapa yang mengorganisir dan membiayai operasi tersebut. Laporan hanya menyebut bahwa sabotasi membutuhkan penyelam yang terampil dan ahli bahan peledak.

Penasihat Presiden Zelenskyy, Mykhailo Podolyak, mengatakan bahwa pemerintahannya sama sekali tidak terlibat dalam sabotase tersebut. Kiev juga mengklaim tidak memiliki informasi apa pun tentang insiden itu.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Vanny El Rahman
EditorVanny El Rahman
Follow Us