Iran Anggap Remeh Hasil Pemilihan Presiden AS

- Pemerintah Iran menganggap remeh hasil pemilihan Presiden AS, menyatakan tidak peduli siapa yang keluar sebagai pemenang.
- Trump mengklaim kemenangan setelah memperoleh 276 suara elektoral, sementara Kamala Harris hanya mampu meraih 223 suara.
Jakarta, IDN Times - Pemerintah Iran menganggap remeh hasil Pemilihan Presiden Amerika Serikat dengan mengatakan tidak penting siapa yang keluar sebagai pemenang dalam kontestasi tersebut.
Juru Bicara Pemerintah Iran, Fatemeh Mohajerani, mengatakan, kebijakan umum Iran tidak akan berubah apapun hasil Pemilu AS tersebut. Diketahui, Donald Trump bersaing dengan Kamala Harris dalam Pemilu Presiden AS 2024.
Trump pun telah mengklaim kemenangannya dalam pemilu tersebut setelah hasil hitung cepat atau quick count menunjukkan keunggulannya.
"Tidak akan ada perubahan dalam mata pencaharian masyarakat dan tidak terlalu penting siapa yang menjadi presiden (AS)," kata Mohajerani dikutip dari ANTARA, Rabu (6/11/2024).
1. Trump dikenal bermusuhan dengan Iran

Trump sebelumnya pernah menjabat sebagai Presiden AS pada periode 2017-2021.
Selama itu pula Trump dikenal bermusuhan dengan Iran. Hubungan Trump dan Iran semakin meruncing setelah Pemerintah AS secara sepihak mundur dari perjanjian nuklir 2018.
2. Konfrontasi militer secara langsung

Selain itu, pembunuhan Komandan Tertinggi Militer Iran, Jenderal Qassem Soleimani pada Januari 2020 juga menyeret kedua negara ke ambang konfrontasi militer secara langsung.
Kembalinya Trump ke Gedung Putih diperkirakan akan meningkatkan ketegangan antara Teheran dan Washington. Terutama di tengah konflik Israel di Gaza dan Lebanon yang bisa menggagalkan upaya menghidupkan kembali perjanjian nuklir.
3. Trump dan Partai Republik menangi Pemilu Presiden AS 2024

Penghitungan suara elektoral Pemilihan Presiden AS menunjukkan Donald Trump dari Partai Republik berhasil menang. Trump memperoleh 276 suara elektoral.
Dilansir dari CNN, Rabu (6/11/2024), Kamala Harris dari Partai Demokrat hanya mampu meraup 223 suara elektoral.
Selain di Pennsylvania, Trump juga menang di North Carolina, Wisconsin dan Georgia yang merupakan deretan negara swing state atau penentu kemenangan dalam pilpres tahun ini.
"Saya ingin berterima kasih kepada warga Amerika, 270 suara elektoral! Saya akan berjuang untuk masa depan kita, masa depan keluarga kita, bersama dengan kalian. Kita akan mengubah Amerika menjadi lebih sejahtera,” kata Trump.