ISIS Klaim Jadi Penanggung Jawab Penembakan di Gedung Konser Rusia

Jakarta, IDN Times - Beredar sebuah video dari ISIS yang mengklaim menjadi pihak bertanggung jawab atas penembakan massal di gedung konser di Moskow, Rusia. Peristiwa itu terjadi pada Jumat (22/3/2024).
Dilansir dari laman The Guardian, Minggu (24/3/2024), video itu diterbitkan oleh kantor berita ISIS, Amaq. Mereka menampilkan sejumlah anggota ISIS yang masuk ke gedung konser dan menembaki warga dari jarak dekat.
1. Minggu menjadi hari berkabung di Rusia

Atas peristiwa tersebut, pemerintah Rusia pada Minggu (24/3/2024) sebagai hari berkabung. Pihak berwenang Rusia menduga, jumlah korban akan terus bertambah.
Aksi tabur bunga juga dilakukan warga di Balai Kota Crocus di Krasnogorsk. Mereka membawa bunga hingga boneka untuk menyampaikan duka cita atas peristiwa mematikan tersebut.
2. Ukraina bantah mereka lakukan penyerangan

Pemerintah Ukraina membantah kalau mereka yang melakukan penyerangan di gedung konser tersebut. Ukraina menyebut, ISIS adalah pihak yang bertanggung jawab.
"ISIS memikul tanggung jawab penuh atas serangan ini. Tidak ada keterlibatan Ukraina sama sekali,” kata Juru Bicara Dewan Keamanan Nasional Ukraina, Adrienne Watson, dalam sebuah pernyataan.
Sementara itu, para pejabat dan media pemerintah Rusia mengabaikan klaim ISIS sebagai dalang serangan.
3. Ratusan orang tewas

Sebelumnya, update terbaru penembakan massal di Moskow, Rusia, setidaknya 143 orang dikabarkan tewas. Dikutip dari NBC News, Rusia saat ini sudah menahan 11 orang, termasuk keempat pria bersenjata yang diduga melakukan serangan di tempat konser di pinggiran kota Moskow pada Jumat (22/3/2024) malam.
Dikutip dari RIA Novosti, para penyerang ini berpura-pura sebagai petugas aula dengan menggunakan seragam dan satu per satu memasuki gedung. Kemudian mereka langsung melepaskan tembakan dan melemparkan sejumlah granat.
Pihak berwajib Rusia pun langsung mencari keberadaan para teroris yang melakukan penembakan di gedung konser tersebut.
Pada Sabtu (23/3/2024) pagi, mobil Renault Symbol yang digunakan oleh para terduga pelaku terlihat di wilayah Bryansk, 100 kilometer dari perbatasan dengan Ukraina.