Jepang Segera Evakuasi Warganya dari Iran dan Israel

- Sekitar 280 warga Jepang di Iran dan 1.000 di Israel.
- Jepang bekerja sama dengan negara ketiga untuk operasi evakuasi.
- Jepang serukan upaya diplomatik untuk redakan ketegangan Israel-Iran.
Jakarta, IDN Times - Menteri Pertahanan Jepang, Nakatani, mengatakan bahwa pihaknya akan mengirim pesawat Pasukan Bela Diri (SDF) ke Afrika Timur. Upaya ini dilakukan sebagai tahap persiapan operasi evakuasi warga negaranya dari Timur Tengah.
"Dua pesawat angkut C-2 dengan total sekitar 120 personel akan terbang ke pangkalan SDF di Djibouti dan bersiaga di sana," kata Nakatani pada Kamis (19/6/2025).
"Situasi di Timur Tengah semakin tegang karena Israel dan Iran terus saling serang," sambungnya, dikutip dari Kyodo News.
1. Sekitar 280 warga Jepang di Iran dan 1.000 di Israel
Nakatani mengatakan Kementerian Pertahanan dan SDF, bekerja sama erat dengan Kementerian Luar Negeri untuk melakukan segala upaya untuk menjamin keselamatan warga negara Jepang di luar negeri. Pihaknya juga sedang mempertimbangkan berbagai kemungkinan tindakan untuk menanggapi situasi saat ini di Timur Tengah.
Nakatani juga menambahkan, sebelum keberangkatan pesawat C-2, sekitar 10 personel SDF meninggalkan Jepang menuju Timur Tengah untuk mengumpulkan informasi.
Menurut sumber yang mengetahui masalah itu, pesawat militer tersebut akan meninggalkan Jepang pada 21 Juni 2025. Evakuasi ini menyusul permintaan dari Menteri Luar Negeri Takeshi Iwaya beberapa hari sebelumnya. Kementerian Luar Negeri Jepang mencatat, sekitar 280 warga negaranya berada di Iran dan 1.000 di Israel.
2. Jepang bekerja sama dengan negara ketiga untuk operasi evakuasi
Dikarenakan bandara di Iran maupun Israel telah ditutup, pemerintah Jepang bersiap untuk mengevakuasi mereka yang ingin meninggalkan negara itu melalui jalur darat.
Jepang berencana untuk mengevakuasi sekitar 90 warga negaranya dan anggota keluarga mereka dari Teheran ke negara tetangga Azerbaijan dengan bus. Pihaknya juga menawarkan kepada mereka yang tinggal di Israel pilihan evakuasi ke Yordania.
Pada Selasa (17/6/2025), Negeri Sakura menaikkan peringatan perjalanan untuk seluruh wilayah Iran ke level tertinggi, yakni level 4. Pihaknya juga menyarankan warganya untuk mengungsi dan menghindari semua perjalanan.
Langkah tersebut diambil setelah Kementerian Luar Negeri mengeluarkan peringatan level 3 tertinggi kedua bagi sebagian besar wilayah Iran pada 13 Juni. Saat itu, Jepang mengatakan beberapa wilayah negara yang berbatasan dengan Irak dan Pakistan sudah berada di bawah level 4.
3. Jepang serukan upaya diplomatik untuk redakan ketegangan Israel-Iran

Merespons konflik di kawasan tersebut, Perdana Menteri Jepang Shigeru Ishiba menyerukan upaya diplomatik, guna meredakan ketegangan antara Israel-Iran.
Ishiba mengatakan Teheran tidak boleh dibiarkan mengembangkan senjata nuklir. Hal tersebut disampaikannya baru-baru ini saat pertemuan di KTT G7 di Kanada. Sementara, para pemimpin G7 menegaskan pentingnya menyelesaikan masalah nuklir melalui perundingan, dilansir NHK News.
Secara tradisional, Tokyo telah memelihara hubungan persahabatan dengan Teheran dan Tel Aviv. Ini mengingat negara tersebut sangat bergantung pada impor minyak mentah dari Timur Tengah.
Pada 13 Juni, Israel mengatakan bahwa mereka telah mulai menyerang fasilitas nuklir dan target militer di Iran. Tel Aviv menuduh Teheran, musuh regionalnya, mengembangkan senjata nuklir. Hal tersebut memicu serangan balasan oleh Teheran.
Ketegangan semakin meningkat menyusul laporan media bahwa Presiden Amerika Serikat Donald Trump sedang mempertimbangkan untuk bergabung dengan Israel terhadap situs nuklir Iran.