Jika Jadi Gencatan Senjata, Hamas Janji Kembalikan Tawanan Perang

- Hamas komit terhadap penarikan pasukan Israel dari Jalur Gaza dan kesepakatan pertukaran sandera serta tahanan.
- Pembicaraan gencatan senjata semakin intensif, dengan Hamas menunjukkan kesiapan untuk menyetujui gencatan senjata dengan Israel.
- Mesir memainkan peran penting dalam upaya mediasi antara Israel dan Hamas terkait gencatan senjata di Gaza.
Jakarta, IDN Times - Gerakan perjuangan kemerdekaan Palestina, Hamas, menyampaikan komitmennya terkait penarikan pasukan Israel dari Jalur Gaza dan kesepakatan pertukaran sandera serta tahanan. Hal ini disampaikan dalam pernyataan resmi Hamas yang bertepatan dengan peringatan ulang tahun ke-37 pendirian organisasi tersebut.
"Kami terbuka untuk setiap inisiatif yang tulus dan serius yang bertujuan untuk mengakhiri agresi terhadap rakyat (Palestina)," bunyi pernyataan resmi Hamas pada Sabtu (14/12/2024), dilansir ANTARA.
1. Hamas komitmen kembalikan tawanan perang

Hamas juga menegaskan niatnya untuk melakukan upaya pemulihan pascaperang dan pengembalian tawanan perang.
"Kami berkomitmen untuk mengembalikan pengungsi, menarik (pendudukan) Israel, membantu rakyat, memulihkan apa yang telah dihancurkan oleh Israel, dan mencapai kesepakatan pertukaran tahanan," ucap Hamas.
2. Pembicaraan gencatan senjata semakin insentif

Salah satu pemimpin Hamas di Lebanon, Bassam Khalaf, mengungkapkan kepada RIA Novosti bahwa pembicaraan terkait gencatan senjata semakin intensif. Menurutnya, pihak-pihak terkait berusaha menyelesaikan kesepakatan ini sebelum pelantikan Presiden terpilih Amerika Serikat (AS), Donald Trump.
Sementara itu, surat kabar Wall Street Journal melaporkan, Hamas menunjukkan kesiapan untuk menyetujui gencatan senjata dengan Israel. Laporan pada Kamis (12/12/2024) ini, mengutip para mediator Arab, menyebutkan bahwa kesepakatan tersebut memungkinkan pasukan Israel tetap berada di wilayah Gaza sementara waktu setelah pertempuran dihentikan.
Mesir juga memainkan peran penting dalam upaya mediasi. Pemerintah Mesir mengonfirmasi pada Selasa (10/12/2024), delegasi Israel telah tiba di Kairo untuk membahas ketentuan gencatan senjata dan akses kemanusiaan ke Gaza.
3. Delegasi Hamas sudah melakukan pertemuan dengan Intelijen Mesir

Delegasi Hamas juga sudah melakukan pertemuan dengan kepala intelijen Mesir, Hassan Mahmoud Rashad, di Kairo. Pertemuan ini fokus pada upaya penghentian serangan, pemulihan kondisi di Gaza, dan pembentukan komite dukungan publik untuk membantu masyarakat yang terdampak.
Bagi Hamas, gencatan senjata menjadi peluang untuk menegaskan kembali komitmen mereka dalam membantu rakyat Palestina dan menyelesaikan persoalan tawanan perang.