Kantor UNRWA di Tepi Barat Dihancurkan Israel

Jakarta, IDN Times - Kantor Badan PBB untuk Pengungsi Palestina (UNRWA) di kamp pengungsi Nur Shams di kota Tulkarem, Tepi Barat utara diratakan dengan tanah oleh Israel, Kamis (31/10/2024), menurut pejabat setempat.
"Buldoser Israel meratakan gedung tersebut, yang digunakan badan PBB itu untuk memberikan kebutuhan sehari-hari kepada penghuninya," kata Nehad al-Shaweeh, yang mengepalai komite layanan lokal di kamp tersebut, dikutip dari ANTARA, Jumat (1/10/2024).
"Gedung itu sebagian sudah hancur ketika Israel melakukan penyerbuan sebelumnya dan hari ini seluruhnya dihancurkan pasukan Israel," lanjut Shaweeh.
1. Penghancuran dilakukan setelah pengesahan UU larangan UNRWA
Penghancuran itu terjadi tiga hari setelah Knesset (parlemen Israel) mengesahkan undang-undang pada Senin, 28 Oktober 2024, yang melarang UNRWA beroperasi, yang pada akhirnya akan memengaruhi tugasnya di Gaza, Tepi Barat dan Yerusalem Timur. Undang-undang tersebut akan mulai berlaku dalam 90 hari.
Komisaris Jenderal UNRWA, Philippe Lazzarini, menyebut undang-undang tersebut "belum pernah terjadi sebelumnya dan berbahaya," dan melanggar Piagam PBB.
Menurut kantor berita resmi Palestina WAFA, ada dua sekolah dan pusat kesehatan yang dikelola UNRWA di kamp Nur Shams.
2. Israel sahkan dua UU larang UNRWA

Parlemen Israel mengesahkan dua undang-undang (UU) yang melarang keberadaan dan operasional Badan PBB untuk Pengungsi Palestina (UNRWA) di tanah yang diduduki Israel, termasuk Jalur Gaza dan Tepi Barat.
UU pertama menyebutkan UNRWA dilarang melakukan aktivitas apapun atau menyediakan layanan bantuan di dalam wilayah Israel, termasuk Yerusalem Timur.
Sedangkan UU kedua, Israel menetapkan UNRWA sebagai kelompok teroris dan otomatis tidak akan ada interaksi atau pun komunikasi antara UNRWA dan pihak Israel.
Dua UU ini akan berlaku sekitar 90 hari lagi setelah Kementerian Luar Negeri Israel bersurat ke kantor PBB.
Padahal, warga Palestina yang menjadi korban kekejaman Israel bergantung pada UNRWA yang mendistribusikan makanan serta bantuan lainnya untuk bertahan hidup.
Israel menuding sejumlah staf UNRWA terlibat aksi penyerangan Hamas ke Israel pada 7 Oktober 2023 yang menewaskan sekitar 1.200 warga Israel. Israel juga menuduh Badan PBB ini memiliki hubungan dekat dengan pejuang Hamas yang mereka labeli teroris.
3. Sekjen PBB bersurat ke pemerintah Israel

Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres telah mengirim surat kepada Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, terkait pelarangan operasi Badan PBB untuk Pengungsi Palestina atau UNRWA di wilayah yang diduduki.
“Kami sedang menghubungi otoritas Israel. Surat sudah dikirim beberapa jam yang lalu,” kata juru bicara PBB, Stephane Dujarric.
Surat ini berisi pembahasan masalah-masalah yang terkait dengan hukum internasional, terkait keputusan Israel melarang UNRWA tersebut.
“Jika hal itu dilaksanakan (pelarangan), ini akan berdampak buruk pada situasi kemanusiaan warga Palestina di wilayah yang diduduki,” ucap Dujarric.