Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Kerabat Tentara Gelar Protes di Depan Kantor Kemhan Rusia

Tentara Rusia saat menjalani latihan militer. (twitter.com/mod_russia)

Jakarta, IDN TImes - Kerabat dan istri tentara Rusia yang diterjunkan ke Ukraina, pada Senin (3/6/2024), mengadakan aksi protes di depan gedung Kementerian Pertahanan (Kemhan) Rusia di Moskow. Mereka menuntut agar keluarganya segera dipulangkan dari medan perang. 

Pada Februari lalu, istri tentara yang diterjunkan ke Ukraina mengadakan demonstrasi menuntut pemulangan suaminya di Kremlin. Di tengah demonstrasi, aparat keamanan Rusia sudah menangkap dua istri tentara dan membubarkan seluruh demonstran. 

1. Meminta bertemu dengan Menhan Andrei Belousov

Aksi protes ini dilakukan oleh sekitar 15 perempuan dan beberapa di antaranya membawa anak kecil. Mereka saling berpegangan tangan dan membawa plakat bertuliskan, "kembalikan suami kami ke rumah". 

Dilansir The Moscow Times, belasan perempuan tersebut juga mengungkapkan harapannya untuk dapat bertemu langsung dengan Menteri Pertahanan (Menhan) Rusia Andrei Belousov dan menyatakan permintaannya. 

Dalam acara tersebut, salah satu perempuan yang mengidentifikan dirinya sebagai Paulina mengatakan akan menurunkan plakat jika ada perwakilan Kemhan yang datang menemuinya di luar gedung. 

"Kami akan menurunkan plakat kami karena kami sudah dijanjikan adanya seorag perwakilan dari Kemhan yang bersedia menemui kami," terangnya. 

2. Demonstran merasa puas karena setidaknya suaranya didengar

Konvoi kendaraan militer Rusia. (facebook.com/mod.mil.rus)

Salah satu demonstran bernama Maria mengatakan bahwa mereka akhirnya terpaksa membubarkan diri karena hujan deras. Namun, ia mengaku puas dengan demo kali ini karena paling tidak suara mereka bisa didengar. 

"Demonstrasi kali ini tidak berjalan buruk. Paling tidak kami sudah diperhatikan dan dilihat oleh Kemhan. Kami tidak akan menyerah. Ini sangat mungkin bahwa kami akan melakukan aksi ini di kemudian hari," tuturnya, dilansir AFP.

Ia mengaku bahwa protes kali ini tidak ada kaitannya dengan Put Domoy dan bukan bagian dari organisasi tersebut. Namun, mereka juga turut menolak masuknya Put Domoy sebagai  agen asing di Rusia. 

"Banyak perempuan di Rusiaa sekarang yang tidak ingin diasosiasikan dengan pergerakan tersebut. Kami hanyalah istri, ibu, dan saudara perempuan dari tentara yang dimobilisasi ke Ukraina," tambahnya. 

3. Rusia labeli Put Domoy sebagai agen asing

Pekan lalu, pemerintah Rusia resmi melabeli Put Domoy, organisasi perempuan yang mengampanyekan pemulangan tentara dari Ukraina, sebagai agen asing. Organisasi tersebut didirikan oleh istri tentara yang mendesak suaminya dipulangkan. 

Kementerian Hukum Rusia mengungkapkan bahwa Put Domoy telah menciptakan citra negatif terhadap Rusia dan tentara Rusia. Mereka juga dianggap sebagai agen asing karena melakukan aksi protes secara ilegal. 

Dilaporkan Al-Arabia News, pemimpin Put Domoy, Maria Andreyeva yang dilabeli sebagai agen asing menyatakan protesnya dan akan terus memprotes hingga seluruh tentara dipulangkan dari Ukraina. 

"Saya tidak setuju dengan penetapan agen asing kepada Put Domoy. Saya akan terus melakukan protes," ungkapnya. 

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Dwi Agustiar
EditorDwi Agustiar
Follow Us